Surabaya KPOnline – Merdeka! Merdeka! Merdeka! Yups, tepat pada tanggal 17 Agustus 2018 ini, kemerdekaan negara kita Republik Indonesia bertambah menjadi 73 tahun. Dan tepat pada tanggal ini pulalah seluruh pekerja/buruh yang tergabung dalam organisasi serikat pekerja Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Surabaya untuk kali kedua, turut menggelar agenda upacara bendera di Omah Perjuangan.
Dihadiri oleh puluhan pekerja/buruh dari berbagai perusahaan yang ada di Surabaya, sebuah kegiatan yang digelar dengan tujuan untuk memberikan penghargaan kepada para pejuang negara kita yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan untuk Indonesia tercinta, giat upacara bendera yang di inisiasi oleh Konsulat Cabang FSPMI Kota Surabaya ini berlangsung dengan khidmat dan penuh penghayatan oleh seluruh peserta upacara.
Hal ini pun turut membuktikan pula bahwa pekerja/buruh juga bisa bersatu dalam kebersamaan, yang dikemas dalam bentuk upacara bendera, yang sekaligus secara tidak langsung, mampu mengajarkan dan menanamkan rasa nasionalisme terhadap masing-masing pekerja yang telah hadir dalam acara tersebut.
Padahal jika kita melihat realita yang ada sekarang ini, setiap buruh/pekerja dimanapun berada, ketika tau bahwa ada tanggal merah dalam kalender kerjanya, mereka kebanyakan lebih memilih untuk berlibur atau beristirahat dirumah ketimbang berkumpul, berpanas-panasan, apalagi mengikuti kegiatan upacara seperti ini. Namun ketika melihat apa yang dilakukan oleh pekerja/buruh FSPMI di Surabaya ini, telah membuktikan bahwa opini tersebut tidak benar.
“Syukur alhamdulillah, kegiatan upacara bendera FSPMI Kota Surabaya tahun 2018 di Omah Perjuangan hari ini, berlangsung lancar.” Ucap Doni Ariyanto, selaku Inspektur upacara.
“Tak lupa saya selaku Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kota Surabaya, mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh anggota FSPMI Surabaya, yang turut menghadiri dan mensukseskan kegiatan ini, khususnya kepada Garda Metal FSPMI Surabaya selaku penanggung jawab upacara bendera FSPMI Surabaya tahun ini.” tambah pria asli Ngawi tersebut.
Harapan kedepan, seluruh buruh/pekerja di daerah lain juga bisa mengadakan kegiatan seperti ini setiap tahunnya, selain kegiatan ini adalah hal yang positif, hal semacam ini secara tidak langsung turut melatih rasa nasionalisme dan kecintaan kita terhadap nusa dan bangsa.(Bobby – Surabaya)
