Karawang, KPonline – Rustia dan Septiani Al Mukaromah ditemukan petugas KBRI di Dahuk, Kurdistan yang jaraknya sekitar 500 kilometer dari Kota Baghdad. Daerah tersebut disebut sebagai wilayah rawan konflik.
“Salah seorang korban yaitu Septiani sudah bisa kita hubungi langsung dan dia menceritakan kondisi terakhir yang dialaminya. Sedangkan untuk Rustia, kita mendapat kabar dia disekap disalah satu hotel.
Hasil Kordinasi yang dilakukan beberapa pihak termasuk Obon Tabroni selaku Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Gerindra juga melakukan sudah koordinasi dengan mitra kerjanya BNP2TKI untuk bisa membawa mereka pulang.
“Berdasarkan info dari BNP2TKI Pihaknya sudah komunikasi langsung dengan salah satu korban dan dia menangis-nangis minta segera kita pulangkan,” jelasnya
Namun, Obon juga mengatakan untuk memulangkan Septiani harus melalui proses hukum di negara Irak. Septiani dianggap memasuki Irak secara ilegal sehingga harus mengikuti semacam persidangan menyangkut trafficking disana.
“Kita akan siapkan penerjemah dan juga advokasi untuk persidangan tersebut. Setelah itu baru kita pikirkan pemulangannya,” katanya.
Saat ini Septiani sudah berkumpul bersama keluarganya sejak senin, 22 Des 2019 meski sebenarnya sudah ada di Jakarta sejak 4 Desember lalu. Namun dirinya harus menjalani prosedur hukum terlebih dahulu.
Berdasarkan pengakuan Septiani, ia apresiasi ungkapan terimakasih melalui video singkat kepada semua pihak yang turut membantu kepulangannya ke Tanah Air. lebih khusus Septiani berikan ucapan terimakasih itu kepada Obon Tabroni anggota DPR-RI Komisi IX dari Fraksi Partai Gerindra.
Sementara itu, Obon menyampaikan; “alhamdulillah jika saat ini Septiani sudah bisa kumpul bersama keluarga, saya hanya menyampaikan aspirasi yang kebetulan ada mitra kerja di BNP2TKI yang juga serius untuk membantu masalah ini,” ujarnya
Obon berharap semua ini bisa menjadi pelajaran berharga dan yakinlah bahwa selalu ada hikmah dalam suatu peristiwa. (Hasan)
