Memejamkan mata untuk banyak peristiwa Menyumbat telinga diantara banyak pinta Lidah kaku pura-pura bisu Peran penguasa tak berguna Megah Istana pasir berdiri di pesisir Aksara penuh pinta tertulis di permukaan selengkapnya
Laporan Utama
Kategori: Puisi
Puisi : Tragedi Upah Buruh Melawan
Pak Gubernur Barang Kali bapak Lupa Tetapi batu dan tembok pun ingat Atau bapak sengaja lupa dengan janji yang terucap Pak Gubernur bicaralah..!! Tentang keadilan upah buruh yang dihilangkan Pak selengkapnya
Puisi : Huru hara
Bagi sebagian orang aksi demonstrasi itu hanya dianggap sekedar main berkumpul hura-hura tiada guna Sebagian mencibir huru hara Sebagian menganggap konsepnya lebih benar Sebagian pun merasa terganggu karena EGO nya selengkapnya
Puisi : Hujan Desember
Disini, ingin kutuliskan cerita pahit ini Demi upah yang kami ingini Kami rela meninggalkan anak suami/istri Sampai berguyur hujan di kantor walikota ini Wahai para pemangku jabatan Ingat kami hanya selengkapnya
Puisi : Cianjur Jangan Hancur
Ku dengar Kabar gempa melanda Cianjur Ya… Siang itu Cianjur dilanda gempa Hancur semua rumah rata dengan tanah Ya… Rata tak tersisa bentuknya Kulihat ke sudut sana Yang tersisa hanya selengkapnya
Puisi : Hujan Senja November
Hujan senja bulan November Paripurna sudah Melati yang kutanam gugur sudah Tinggalkan dahannya yang mulai ringkih Kelak ku cari lagi, bunga Ayelir yang lebih harum Atau ku tunggu melati itu selengkapnya
Tidak Ada Pos Lagi.
Tidak ada laman yang di load.





