Bandung, KPonline – Kenaikan harga BBM merupakan pukulan telak bagi kaum buruh. Efek domino daripada kenaikan bahan bakar inipun dipastikan akan berdampak pada kenaikan disemua jenis barang dan jasa. Dan, tentunya kaum buruh belum siap menghadapi kenaikan harga BBM tersebut, sebab pada tahun 2022 saja kenaikan upah pun yang mengacu pada PP 36 tahun 2021 tidak dapat mendorong pertumbuhan ekonomi karena daya beli buruh menurun
Berangkat dari hal tersebut tentunya intruksi aksi penolakan kenaikan BBM yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) disambut baik oleh Serikat Pekerja/Serikat Buruh khususnya FSPMI. Pada hari Selasa (6/9/2022) FSPMI Bandung Raya melaksanakan intruksi tersebut dengan mengirimkan satu armada Bis untuk melakukan aksi tersebut.
Dari pantauan Media Perdjoeangan Nampak hadir dalam rombongan Buruh FSPMI Bandung Raya Itu adalah para pengurus Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Anggota SPAI dan SPL, Garda Metal, Media Perdjoeangan dan Jamkeswath serta perwakilan dari PUK-PUK FSPMI se-Bandung Raya.
Para peserta aksi melakukan aksi tersebut merupakan respon dari buruh terhadap kenaikan harga BBM, dengan melalui aksi-aksi jalanan yang akan berkelanjutan sampai dengan diturunkan kembali ke harga semula.
Aksi-aksi lanjutan pun sudah disiapkan oleh para pimpinan organisasi di setiap daerah.
Penulis : Zenk
Poto : Abdan Jordan
