Bekasi, KPonline – Buruh Bekasi melakukan aksi unjuk rasa menuntut Upah di Atas Upah Minimun atau bahasa tenarnya UDUM hari ini, Selasa, 31 Agustus 2021.
Aksi ini dilakukan di komplek Pemda Kabupaten Bekasi, lebih tepatnya di belakang kantor Bupati Bekasi, diikuti massa buruh oleh Aliansi Buruh Bekasi Melawan.
“Ini adalah aksi awal kita kaum buruh Bekasi meminta kepada Pj. Bupati Bekasi Dani Ramdan untuk merekomendasikan upah melalui dewan pengupahan dan melakukan pembahasan serta perundingan upah diatas upah minimum sebagaimana dimaksud dalam pasal 90A UU 11 tahun 2020,” kata Sekretaris KC FSPMI Bekasi Sarino.
Sarino menjelaskan, unsur pemerintah dalam rapat dewan pengupahan hari ini sepakat akan membahas upah di atas upah minimum tahun 2020 pada tanggal 9 September 2021.
“Menanggapi hasil perundingan dewan pengupahan sebagaimana dimaksud diatas kami aliansi buruh Bekasi akan melakukan aksi yang lebih besar pada tgl 10 September 2021 jika pihak pemerintah ingkar janji atas janji untuk melakukan pembahasan dan perundingan atau upah diatas upah minimum tidak dibahas dan dirundingkan pada tgl 9 September 2021 nanti,” jelas Sarino melalui wawancara dengan Media Perjdoengan Bekasi.
Di tempat lain di dalam komplek yang sama rapat dewan pengupahan dilakukan, Hari Damono,SH. selaku dewan pengupahan dari unsur buruh menjelaskan dalam rapat depekab hari ini dibuka oleh Kepala Disnaker terkait.
1. Struktur depekab yg baru sesuai permen 13/2021.
2. Perubahan tatib
3. Pembahasan upah diatas upah minimum yang akan dibahas rapat berikutnya tanggal 9 September 2021.
Hingga berita ini dimuat pukul 13.00 WIB, aksi masih berlangsung di Komplek Pemda Bekasi. Selesai aksi, massa buruh Bekasi mendatangi PT Comeca Indonesia di kawasan Delta Silicon 5, Cikarang, Bekasi.
Mereka datang untuk memberikan dukungan/solidaritas terhadap buruh Comeca Indonesia yang sedang mogok kerja karena dugaan PHK sepihak yang dilakukan perusahaan terhadap buruhnya.
Penulis : Lintang Timur
Foto : Ibrahim
