Jakarta, KPonline, – Pengurus Yayasan Dua Puluh April berkesempatan untuk bersilaturahmi ke Kantor Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI DKI Jakarta. Jalinan silaturahmi ini pun tentu saja dalam rangka mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan, diantara sesama buruh dan para aktivis buruh. Dan tidak hanya itu saja, pengurus Yayasan Dua Puluh April yang melakukan kunjungan silaturahmi pada Minggu, 20 September 2020, juga membawa beberapa buah kotak amal dengan logo Yayasan Dua Puluh April.
“Hari ini, Minggu 20 September 2020, saya bersama beberapa pengurus Yayasan Dua Puluh April, mewakili seluruh pengurus Yayasan Dua Puluh April, bersilaturahmi ke Kantor Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI DKI Jakarta. Dan tentu saja, kami datang dengan membawa misi sosial kemasyarakatan yang selama ini kami lakukan. Dan kami juga membawa beberapa buah kotak amal dengan logo Yayasan Dua Puluh April, untuk dititipkan di Kantor DPW FSPMI DKI Jakarta,” tutur Sai, salah seorang pengurus Yayasan Dua Puluh April.

Yayasan Dua Puluh April merupakan sebuah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Yang pada saat ini fokus kepada pemberian santunan dan bantuan sosial, kepada anak-anak yatim piatu khususnya anak-anak yatim piatu dari rekan-rekan buruh yang telah meninggal dunia. Tidak hanya sebatas anak-anak yatim piatu saja, fakir miskin dan kaum dhuafa pun juga menjadi kalangan yang menerima santunan dan bantuan sosial di setiap bulannya.
Menanggapi hal tersebut, Winarso Ketua DPW FSPMI DKI Jakarta merasa apa yang dilakukan oleh Yayasan Dua Puluh April perlu untuk terus dilakukan. “Yayasan Dua Puluh April adalah makna dari Solidarity Forever yang sebenarnya. Dimana ditumbuhkan rasa kepedulian terhadap para pejuang buruh yang telah berkontribusi untuk membesarkan nama organisasi dan terlibat dalam perjuangan buruh dan kepentingan orang banyak,” ujar Winarso
“Banyak orang yang terkadang lupa dengan orang yang telah berjasa seiring dengan berjalannya waktu. Wadah yayasan ini akan mengingatkan jasa-jasa pejuang buruh yang telah mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran sampai akhir hayatnya. Sehingga keluarga almarhum/almarhumah dari pejuang buruh tersebut tahu bahwasanya sang Ayah atau sang Ibu menjadi salah satu instrumen penting di organisasi dan telah membantu perjuangan buruh dan kepentingan orang banyak,” imbuh Winarso.
Winarso pun berpesan kepada perwakilan pengurus Yayasan Dua Puluh April. “Semoga Yayasan Dua Puluh April terus konsisten memberikan apresiasi bagi para pejuang buruh yang telah berpulang, melalui program-program sosialnya. Dan semoga apa yang telah dilakukan oleh Yayasan Dua Puluh April selama ini, menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain,” tutup Winarso. (Budi Santoso/Editor : RDW/Foto : Wowo RB)



