Urgensi Basis Data, Fondasi Kuat Perjuangan FSPMI di Era Digital

Urgensi Basis Data, Fondasi Kuat Perjuangan FSPMI di Era Digital

Purwakarta, KPonline – Dalam sebuah kunjungan kerja Media Perdjoeangan Daerah Purwakarta ke Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia pada Rabu 4 Juni 2025. Hendra Mulyadi, salah satu tokoh penting di Media Perdjoeangan Purwakarta, memberikan penegasan yang kuat terkait pentingnya penguasaan dan pengelolaan basis data dalam tubuh organisasi serikat pekerja. Kunjungan ini merupakan bagian dari program kerja Media Perdjoeangan yang terus menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan struktur FSPMI di akar rumput.

Dalam kesempatan tersebut, Hendra menyampaikan bahwa data bukan lagi sekadar pelengkap dalam kegiatan organisasi, melainkan telah menjadi kebutuhan utama dan alat strategis dalam merancang langkah perjuangan yang terukur, efektif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Bacaan Lainnya

“Dengan data, kita bisa tahu apa yang sedang terjadi hari ini, dan dengan data juga kita bisa merancang apa yang akan kita lakukan di masa depan,” tegas Hendra di hadapan pengurus PUK Hino.

Menurutnya, era digital telah membawa perubahan besar dalam cara kerja organisasi modern, termasuk serikat pekerja. Dalam dinamika hubungan industrial yang semakin kompleks, kekuatan informasi menjadi senjata utama untuk menentukan posisi tawar dalam perundingan, menyusun strategi advokasi, serta membangun kekuatan politik yang berpihak pada kelas pekerja.

Lebih lanjut, Hendra mencontohkan berbagai persoalan ketenagakerjaan yang kerap muncul. Mulai dari ketidakadilan dalam sistem pengupahan, pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak, hingga perlakuan diskriminatif terhadap buruh kontrak dan outsourcing yang sering kali sulit dibuktikan secara sistematis karena minimnya data yang akurat dan terorganisir.

“Bayangkan jika kita punya data lengkap tentang anggota, status kerja, masa kerja, jenis pelanggaran ketenagakerjaan yang pernah terjadi, hingga hasil-hasil perundingan sebelumnya. Maka kita tidak akan hanya mengandalkan semangat, tapi juga strategi berbasis bukti,” tambahnya.

Kunjungan ini sekaligus menjadi momen refleksi bagi para pengurus PUK untuk memperkuat internalisasi pentingnya digitalisasi data di tingkat unit kerja. Media Perdjoeangan juga mendorong agar tiap-tiap PUK yang berada di Purwakarta mulai membangun sistem database yang terintegrasi dan mudah diakses oleh struktur organisasi, tanpa mengabaikan aspek keamanan dan kerahasiaan informasi anggota.

Dalam penutup pesannya, Hendra mengajak kepada PUK Hino untuk tidak lagi menunda pembangunan basis data yang kuat. Menurutnya, organisasi yang ingin bertahan dan menang dalam perjuangan hari ini adalah organisasi yang mampu membaca, memahami, dan mengelola data secara bijak.

“Di dunia yang bergerak cepat, organisasi tanpa data ibarat kapal tanpa kompas. Kita bisa bergerak, tapi tidak tahu ke mana arah yang dituju. Maka, mari kita mulai dari sekarang. Bangun kekuatan kita dari basis data yang solid,” pungkasnya dengan penuh semangat.

Kunjungan kerja ini menjadi pengingat bahwa perjuangan buruh tidak hanya di medan aksi dan meja perundingan, tetapi juga di ruang-ruang data yang menentukan arah masa depan gerakan pekerja Indonesia.

Pos terkait