Tolak kenaikan BBM, Tolak Omnibuslaw Buruh Tangerang Kembali Turun Ke Jalan

Tolak kenaikan BBM, Tolak Omnibuslaw Buruh Tangerang Kembali Turun Ke Jalan

Tangerang, KPonline,- Ribuan massa aksi buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB’3) se-Tangerang kembali melakukan aksi turun kejalan hari ini, Rabu (21/09/2022), menuju kantor pusat pemerintahan kabupaten Tangerang, (Kantor bupati dan DPRD II kabupaten Tangerang), untuk bertemu langsung dengan para pemangku kebijakan di daerah yang berada di kabupaten Tangerang dengan tujuan, “Meminta kepada Bupati serta anggota DPRD tingkat II kabupaten Tangerang, supaya turut serta memberikan rekomendasi penolakan terhadap kenaikan harga BBM, dengan membuat surat rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM yang ditujukan untuk pemerintah pusat.

Selain meminta untuk merekomendasikan penolakan terhadap kenaikan harga BBM, para buruh juga meminta rekomendasi agar besaran upah untuk tahun 2023 naik sebesar 10 – 13%. Hal ini sesuai dengan hasil survei pasar yang dilakukan oleh para perwakilan SP/ SB,  se- kabupaten Tangerang beberapa waktu yang lalu serta merekomendasikan penolakan diberlakukannya Omnibuslaw.

Bacaan Lainnya

Sebelum melakukan aksinya menuju kantor Bupati Kabupaten Tangerang, massa aksi buruh akan berkumpul di beberapa titik kumpul yang telah di tentukan antara lain ;
Kantor Sekretariat FSPMI Tangerang Raya, (pertigaan Sabar Subur Jati), pintu gerbang Citra Raya, (depan Giant), kawasan industri Pasar Kemis, serta di beberapa titik kumpul yang telah disepakati bersama sebelumnya.

Dalam aksinya, para buruh sempat melakukan aksi jalan kaki dengan mendorong sepeda motor yang mereka kendarai simbol perlawanan dan protes terhadap kenaikan harga BBM.

Menurut keterangan Sarjono, Pangkorda Garda Metal Tangerang Raya sekaligus salah satu koordinator aksi dari FSPMI Tangerang menyatakan bahwa, ” Aksi – aksi seperti ini akan kami/ kita lakukan secara terus – menerus sampai apa yang kita/ kami perjuangkan bisa dengar, dipenuhi, dan direalisasikan oleh pihak pemerintah pusat dalam hal ini sebagai pemangku kebijakan.”

Sampai berita ini diwartakan, masa aksi buruh terus bergerak ke kantor pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang.
Merekapun mengancam jika aspirasi tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka meraka akan kembali melakukan aksi yang lebih besar lagi dengan jumlah massa aksi yang lebih banyak, serta akan melakukan aksi mogok kerja secara masal/ serempak khususnya di Banten.