Jakarta,KPonline – Hari ini (25/7) ibukota Jakarta tepatnya di depan istana negara diramaikan dengan adanya demonstrasi buruh perempuan yang tergabung dalam wadah KSPI.
Massa aksi mulai berkumpul di depan irti Monas mulai pukul 09.00, aksi yang diikuti oleh ratusan buruh perempuan itu cukup menyita perhatian warga yang melewati tempat tersebut, tak ketinggalan pula dalam aksi hari ini langsung di komandoi oleh aktivis buruh perempuan Mirah Sumirat (Presiden Aspek Indonesia). Dalam orasinya Mirah sumirat menyampaikan beberapa poin penting untuk di sampaikan ke pihak pemerintah diantara:
1. Turunkan harga harga sembako, bbm,TDL (bangun kedaulatan pangan dan energi)
2. Segera cabut PP 78/2015 yang menyebabkan upah murah, stop rencana penghapusan upah sektoral
3. Stop PHK, stop TKA unskill, ciptakan lapangan kerja yang layak.
Menyikapi adanya kenaikan harga harga kebutuhan bahan pokok, kenaikan bbm secara diam diam, kenaikan TDL yang cukup membuat kehidupan buruh semakin sulit, dalam kesempatan itu beberapa perwakilan buruh perempuan, Roro (Aspek), Rosa (Bekasi), Marleni (Bogor) tampil diatas mokom dan dengan semangat nya menyampaikan orasinya. Dalam orasinya Rosa dengan lantang menyampaikan betapa kejamnya rezim saat ini, disinggung pula tentang harga telur yang sudah mencapai angka 30 ribu/kg.
“Apakah kita disuruh makan keong racun?” Ungkap Rosa, yang langsung di sambut tepung tangan yang meriah oleh teman temannya.
Kejadian unik juga terjadi pada emak emak militan saat ditanya oleh warga yang melintas, Dibayar berapa Bu???” Marleni yang saat itu ditanya menjawab bahwa kami datang kesini bukan massa bayaran, kami buruh terhormat yang tidak akan bisa dibeli oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab, kami mewakili ibu ibu rumah tangga yang memprotes adanya kenaikan harga harga kebutuhan pokok yang menyebabkan daya beli masyarakat berkurang, dan semakin menyulitkan kondisi ekonomi buruh, jawab Marleni mengungkapkan isi hatinya.
(Was)
