Jakarta, KPonline – Survei yang dilakukan Divisi Riset dan Pengembangan Media Perdjoeangan juga menanyakan tentang konten yang paling disukai anggota FSPMI. Hasilnya, 66,5 persen menyukai konten statis, seperti tulisan atau gambar. Sedangkan 24,1 persen menyukai konten dinamis, seperti video, film, dan animasi.
Selain itu, yang menyukai dalam bentuk hard cover seperti poster, pamflet, dan brosur ada 5,3 persen. Sedangkan yang dalam bentuk spanduk dan baliho ada 4,1 persen.
Hal ini menunjukkan, buruh — setidak-tidaknya yang diwakili oleh responden — suka membaca. Prosentasenya juga cukup besar, 66,5 persen. Jika ada anggapan buruh tidak suka dengan bacaan, itu adalah anggapan yang keliru. Buktinya, mereka menyukai konten dalam bentuk tulisan dan gambar. Ini artinya adalah bahan bacaan.
“Tentu saja, hal ini menjadi tantangan bagi Media Perdjoeangan untuk menyedikan konten menarik yang dibutuhkan oleh anggota,” ujar Ketua Divisi Riset dan Pengembangan Media Perdjoeangan, Lestareno.
Menyikapi hasil survey ini, Ketua Divisi Penulisan, Firman, mengatakan bahwa di tahun 2017 ini pihaknya akan menyelenggarakan pelatihan menulis di beberapa daerah. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan citizen journalism di kalangan pekerja. Terlebih lagi, saat ini Media Perdjoeangan sedang membuat kampanye #BicaralahBuruh. Diharapkan, akan semakin banyak pekerja yang menuliskan aktivitas, gerakan, dan pemikirannya. (*)