SPDT FSPMI Angkat Bicara Terkait Pemukulan Petugas Bandara di Manado

Jakarta, KPonline – Serikat Pekerja Transportasi dan Dirgantara Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPDT FSPMI) menyayangkan tindakan arogansi terhadap pekerja di bandara Sam Ratulangi.

Seperti diberitakan sejumlah media, terjadi insiden pemukulan yang dialami oleh Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Sam Ratulangi pada Rabu (5/7/2017) yang dilakukan oleh penumpang berinisial JW (46). Wakil Kepala Polri Komjen Syafruddin mengatakan, bahwa JW merupakan istri purnawirawan Polri berinisial JAS. Saat ini, JAS bertugas di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

Berdasarkan kronologi yang disampaikan PTS General Manager Bandara Sam Ratulangi Erik Susanto, kejadian bermula pada sekitar pukul 07.46 Wita. Saat itu, datang dua calon penumpang, yaitu seorang ibu dan anak sebagai penumpang Batik Air ID6275 tujuan Jakarta.
Keduanya melalui pemeriksaan Walk Through Metal Detector (WTMD) di Security Check Point (SCP) 2. Pada saat melalui detektor, alarm berbunyi karena mendeteksi adanya unsur logam.

Sesuai prosedur, maka personel Avsec meminta calon penumpang tersebut kembali untuk melepaskan jam tangan dan diperiksa ulang dengan mesin X-Ray. Tidak terima dengan permintaan tersebut, JW kemudian memarahi personel Avsec, AM (21), lalu memukul hingga mengenai lengan AM. Personel Avsec lainnya, EW, datang melerai, tetapi pelaku malah menampar EW di pipi bagian kiri.

“Pemeriksaan calon penumpang dan barang di bandar udara sudah diatur oleh undang-undang dan petugas kami di lapangan sudah menjalankan sesuai prosedur yang berlaku. Atas kejadian ini, kami sangat menyayangkan adanya sikap penolakan dari calon penumpang karena pemeriksaan yang dilakukan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan,” ujar Erik.

Atas insiden tersebut, baik EW maupun AM membuat laporan polisi mengenai kekerasan yang mereka terima. JW juga membuat laporan pengaduan atas perbuatan tidak menyenangkan.

Terkait dengan kekerasan itu, Ketua Umum SPDT FSPMI, Soeparno B mendukung proses hukum terhadap pelaku pemukulan yang videonya viral tersebut. Sekalipun yang melakukannya adalah istri jenderal.

Terlebih lagi, menurut Soeparno, pekerja yang bersangkutan hanya menjalankan SOP penerbangan. Dia hanya menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, meminta pihak terkait memproses laporan itu dengan adil. Ketua Umum SPDT FSPMI ini juga berharap agar pihak manajemen bandara memberikan pendampingan dan perlindungan terhadap kasus yang dialami petugasnya. Dia juga berharap, kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali.

Foto: tribunwow.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *