Bekasi, KPonline – Di sela rutinitas dan kesibukannya, Ketua PC SPL FSPMI Bekasi, Sarino, S.H., M.H menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan kerja dan silahturahmi ke PUK SPL FSPMI PT. Astra Daido Steel Indonesia, Jumat (16/9), yang beralamat di Jl. Albasia Raya, Desa Cicau, Cikarang Pusat, Bekasi.
Kunjungan kerja Ketua PC SPL FSPMI Bekasi dan tim ditemui perwakilan manajemen Hardi Saputra (Marketing Manajer), Cahyo Rahasto (HR Manajer), dan Mamik Abidin ( ketua) serta pengurus PUK SPL FSPMI PT. Astra Daido Steel Indonesia.
Ketua PC SPL FSPMI Bekasi, Sarino, S.H., M.H menyampaikan kunjungan kerja atau silahturahmi ini sebagai bentuk menjalin komunikasi dan deteksi dini jikalau terjadi permasalahan terkait hubungan industrial di internal Astra Daido.
“Sebagai aktivis buruh yang pernah dibidang advokasi, saya menyadari semua permasalahan ada selain karena regulasi biasanya karena komunikasi yang kurang, maka saya mencoba membangun komunikasi dengan cara kunjungan kerja,” ungkapnya.
Menanggapi kunjungan kerja ini perwakilan manajemen menanggapi positif, awalnya sempat bertanya-tanya kenapa ada kunjungan pengurus PC SPL FSPMI Bekasi.
“Awalnya kami sempat bertanya-tanya ada apa pengurus PC berkunjung ke Astra Daido, kan tidak ada permasalahan di sini,” ungkap Hardi Saputra dengan jujur.
Pertemuan pun dilakukan dalam suasana santai dan penuh keakraban, Selanjutnya Sarino meminta agar Perjanjian Kerja Bersama (PKB) segera diselesaikan agar sama-sama saling bertanggung jawab, ia juga mengapresiasi di PT.Astra Daido Steel Indonesia sudah ada program masa persiapan pensiun (MPP).
“Pertahankan program ini, jangan sampai pasca pensiun belum siap menghadapi kenyataan, pasalnya ada salah satu mantan karyawan di salah satu kawasan di Bekasi mengalami sindrom itu, pagi berpakaian rapi pergi sekedar ingin menengok pabrik tempat kerjanya dulu, habis itu pulang begitu terus setiap hari,” ungkap Sarino.
Sarino berharap kedepan manajemen dan pengurus PUK SPL FSPMI PT. Astra Daido Steel Indonesia bisa lebih baik lagi dalam menjalankan hubungan industrial, sehingga tercapai kesejahteraan. (Yanto)
