Ribuan Buruh Purwakarta Siap Banjiri Monas: Suara Rakyat untuk Keadilan!

Ribuan Buruh Purwakarta Siap Banjiri Monas: Suara Rakyat untuk Keadilan!

Purwakarta, KPonline – Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2025, akan menjadi momen bersejarah bagi kaum buruh Indonesia. Tidak kurang dari 72 bus rombongan buruh dari Purwakarta bersiap membanjiri Jakarta, tepatnya di silang Monumen Nasional(Monas).

Mereka datang dengan semangat membara, membawa harapan besar agar pemerintah benar-benar berpihak kepada kaum buruh. Spanduk-spanduk tuntutan telah disiapkan, siap dikibarkan sebagai simbol perjuangan untuk keadilan dan kesejahteraan.

Bacaan Lainnya

Wahyu Hidayat, Ketua PC SPAMK Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kabupaten Purwakarta, dengan tegas menyatakan bahwa FSPMI Purwakarta mengerahkan tiga puluh lima bus untuk aksi ini. Ditambah satu bus khusus Garda Metal dan mobil komando, rombongan ini akan berangkat pada malam 30 April 2025.

“Mereka akan menginap di Jakarta, memastikan persiapan matang demi menyukseskan peringatan Hari Buruh yang diprediksi akan memadati silang Monas dengan lautan buruh dari berbagai penjuru Indonesia,” ujar Wahyu Hidayat.

Menurut Wahyu Hidayat, Peringatan Hari Buruh tahun ini terasa istimewa. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir langsung di Monas, dan itu menjadi presiden kedua setelah Soekarno yang turun langsung menemui buruh dalam perayaan May Day. “Kehadiran ini membawa angin harapan baru. Ribuan buruh, termasuk lebih dari dua ratus ribu pekerja dari Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten, akan bersatu menyuarakan enam isu utama,” ungkapnya.

Kemudian, lanjutnya, Buruh menuntut penghapusan outsourcing, pembentukan Satuan Tugas Pencegahan Pemutusan Hubungan Kerja, upah layak, pengesahan RUU Ketenagakerjaan baru, perlindungan pekerja rumah tangga, serta RUU Perampasan Aset untuk memerangi korupsi.

“Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, tetapi panggilan jiwa dari rakyat pekerja yang ingin keadilan. Buruh Purwakarta, bersama jutaan pekerja di lebih dari tiga puluh provinsi, menunjukkan solidaritas yang tak terpecah. Mereka bergerak dengan damai, namun tegas, mengingatkan pemerintah bahwa suara buruh adalah suara rakyat,” tambahnya.

Seperti yang dikatakan Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, aksi ini adalah momentum untuk mewujudkan kebijakan yang benar-benar pro-rakyat.

“Kepada seluruh buruh Indonesia, mari jadikan semangat Hari Buruh ini sebagai api perjuangan. Kita bukan hanya pekerja, tetapi tulang punggung bangsa. Bersama, kita wujudkan kesejahteraan, keadilan, dan martabat. Kepada pemerintah, dengarkan suara kami! Kepada rakyat Indonesia, dukung perjuangan ini, karena kemenangan buruh adalah kemenangan kita semua”.

Pos terkait