Karawang, KPonline – Konsolidasi Ideologi Organisasi untuk anggota FSPMI maupun Anggota Partai Buruh yang penting untuk di sampaikan dengan jelas dan tepat sasaran. Salah satunya Konsolidasi Idiologi ini yang di laksanakan di Aula KH. Ahmad Dahlan Rest Area Masjid Al Ghammar Interchange Karawang Barat. Rabu (27/07/22).
Dalam Agenda ini yang hadir dari Pimpinan FSPMI baik dari KC FSPMI, Para Ketua PC SPA FSPMI dan juga hadir dari perangkat Executive Committee (Exco) Partai Buruh Kabupaten Karawang dan Perangkat Exco Pusat Partai Buruh ikut mensukseskan agenda konsolidasi idiologi ini.
Dalam Konsolidasi ini sambutan yang pertama dari Ketua KC FSPMI Kabupaten Karawang Asmat Serum, S.H yang menyampaikan dalam pemaparannya, Partai buruh hadir untuk menjawab aspirasi untuk kesejahteraan buruh dan ada 4 Isu yang akan di perjuangkan oleh Partai Buruh.
“Kita menjadi pelopor bangkitnya Partai Buruh di Kabupaten Karawang dengan menggelar Konsolidasi Idiologi ini yang mengangkat 4 Isu yaitu Tolak Omnibus Law – UU Cipta Kerja dan UU PPP, Tolak Rancangan KUHP, Persiapan Perjuangan Upah Tahun 2023, Konsolidasi Pemenangan Partai Buruh di Kabupaten Karawang,” papar nya Asmat
Hal serupa juga di sampaikan oleh Ramli, selaku Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Karawang sekaligus Sekretaris KC FSPMI Kabupaten Karawang menyampaikan Perjuangan Partai Buruh adalah alat perjuangan kita, Pijar dan Garda Rakyat adalah Pilarnya Partai Buruh yang berkolaborasi dari beberapa Serikat Pekerja yang tergabung di Partai Buruh.
“Perjuangan Partai Buruh adalah alat Perjuangan Kita, kita harus yakin di tahun 2024 partai buruh ada yang duduk di parlemen dengan buruh berada di dalamnya, dan juga Pijar bersama Garda Rakyat sebagai Pilar Partai Buruh hasil dari Kolaborasi dari beberapa Serikat pekerja yang tergabung di Partai Buruh”, kata Ramli.
Kondisi saat ini untuk Kabupaten Karawang sudah 100% bahkan melebihi target Persyaratan KPU, Anggota yang saat ini sudah mencapai 4046 Anggota Partai Buruh dan di 30 Kecamatan sudah ada kepengurusan.
“Partai buruh ini adalah alat perjuangan kita untuk memperjuangkan kesejahteraan kita bersama, target kita adalah mendudukkan orang kita, orang yang terbaik kita, nanti di parlemen yang pro kepada kita sebagai kelas pekerja kita akan meminta membuat perundang-undangan yang pro kepada kita”, tutup Ramli.
