Bekasi, KPonline – PT. Paxar Indonesia diduga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 40 pekerja dalam 1 divisi Printing Fabric Label pada, Jum’at, 17 November 2023 sesuai surat PHK yang turun pada jam 16.30 WIB.
Perusahaan ini beralamat di Bekasi International Industrial Estate, Jl. Inti 1, Blok C1 no14, Lippo Cikarang Bekasi dan memproduksi label baju dari beberapa baju terkenal di dunia.
“PHK berkedok efisiensi ini ditolak oleh pekerja pada saat surat itu dikeluarkan, dan mulai Senin, 20 November 2023, 40 pekerja dilarang masuk area perusahaan,” tutur Eko Wahyu Budi salah satu pekerja yang masuk dalam list efisiensi.
Berdasarkan keterangan dari pihak Serikat Pekerja, saat ini masih terjadi perundingan antara manajemen dan PUK SPAI FSPMI PT. Paxar Indonesia. Ketua PUK Andri Kurniawan menyebut mereka yang di PHK tetap menginginkan bekerja kembali. Oleh karena itu, dari Serikat Pekerja akan berusaha keras mengupayakan 40 pekerja tersebut bisa kembali bekerja seperti semula.
“Sampai saat ini seluruh pekerja yang terdampak efisiensi tetap pengin bekerja, saat ini masih dirundingkan dengan manajemen dan Alhmdulillah ratusan kawan kawan dari pabrik lain yang tergabung dalam FSPMI ikut mengawal perundingan,” ucap Andri Kurniawan, Ketua PUK SPAI FSPMI PT. Paxar Indonesia.
“Penutupan divisi ini sebenarnya sudah dari Senin, 13 November 2023 mulai bipartite dan Jum’at, 17 November 2023 Surat PHK turun walaupun belum ada kesepakatan,” tambahnya.
Sementara itu dari Pimpinan Cabang SPAI FSPMI Kab/Kota Bekasi menyatakan akan terus mengawal kasus dugaan PHK di PT. Paxar Indonesia hingga selesai.
“Kita kawal dan kita lihat bagaimana kelanjutannya kasus ini. Perselisihan ini harus selesai dengan kemenangan untuk pekerja,” kata Hamdan salah satu advokasi dari Pimpinan Cabang SPAI Kab/Kota Bekasi.
Hingga berita ini dirilis, Koran Perdjoeangan sudah berusaha menghubungi pihak perusahaan. Namun hingga saat ini belum mendapat keterangan lebih lanjut mengenai kasus dugaan PHK di PT. Paxar Indonesia. (Mujazim)
