Bekasi, KPonline – PUK SPEE FSPMI PT IEI mengadakan konsolidasi dan doa bersama di Omah Buruh untuk kedua kalinya dalam minggu ini. Sebelumnya dilakukan pada hari Senin tanggal 24 Februari 2020. Dan yang kedua, pada hari Kamis tanggal 27 Februari 2020.
Tampak beberapa pengurus PUK, serta 30-an anggota Garda Metal dan 100 an anggota pekerja PKWT PUK IEI hadir dalam acara doa bersama tersebut.
Lelah setelah seharian bekerja tak menyurutkan langkah mereka untuk hadir. Bahkan beberapa anggota Garda Metal dan pekerja PKWT yang shift 2 sengaja datang lebih awal untuk bisa ikut serta di acara doa bersama.
Doa bersama yang dipimpin langsung oleh ketua PUK yang juga sebagai ketua PC SPEE FSPMI Kab/Kota Bekasi H Abdul Bais ini berlangsung dengan sangat khidmat.
“Mari kita bersama sama bermunajat kepada Allah SWT. Agar perjuangan kita, harapan harapan kita dan doa doa kita di mudahkan dan di kabulkan oleh Allah SWT,” ungkap H. Abdul Bais memulai memimpin doa bersama.
Adapun tujuan dari acara doa bersama tersebut agar kasus PHK yang menimpa Dwi Hardjanto Wirawan sebagai biro bidang pendidikan dan Pangkorlap Garda Metal tersebut segera selesai. Harapannya, Dwi segera di pekerjakan kembali. Serta perjuangan internal lainnya, seperti perjuangan untuk menambah jumlah pekerja PKWTT bisa segera terealisasi.
Selesai doa bersama, acara dilanjutkan dengan konsolidasi yaitu menolak adanya RUU Omnibus Law yang sangat merugikan buruh.
Sejenak jeda ditengah konsolidasi dilanjutkan dengan membuat video pendek, “Buruh Epson Menolak Keras Omnibus Law”.
Adzan sholat maghrib pun berkumandang. Acara dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah dan kemudian makan bersama atau berbuka puasa bagi yang sedang menjalankan ibadah puasa sunah.
Kemudian acara konsolidasi kembali dilanjutkan dengan tema yang sama, yaitu konsolidasi Tolak RUU Omnibus Law yang saat ini sudah masuk di DPR. Itulah yang menjadi konsentrasi perjuangan buruh saat ini. Sehingga serikat pekerja harus melakukan konsolidasi konsolidasi
