Surabaya,KPonline – Aliansi Buruh Tani Mahasiswa Jawa Timur untuk melawan OMNIBUSLAW telah terbentuk dengan nama GETOL JATIM yang merupakan kependekan dari Gerakan Tolak Omnibuslaw Jawa Timur.
Aliansi ini terdiri dari unsur Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Kongres Aliansi Buruh Indonesia (KASBI), Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Minyak, Gas Bumi dan Umum (FSP KEP KSPI), Federasi Makanan Minuman Pariwisata dan Hotel (FSB KAMIPARHO KSBSI), Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin (FSP LEM SPSI), Federasi Serikat Buruh Independen (FSBI), Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI KPBI), Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI), Federasi Serikat Perjuangan Buruh Indonesia (FSPBI KASBI)
Di Samping itu ada juga Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya, Wadah Asah Solidaritas (WADAS), Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Surabaya, Jaringan Komunikasi Serikat Pekerja Perbankan (JARKOM SP Perbankan), Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA), Persatuan Pekerja Korban Freeport Indonesia (P2KFI), Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Airlangga, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Universitas Airlangga, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA), Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
GETOL JATIM langsung akan melakukan aksi besar dalam bentuk Mimbar Rakyat yang bertempat di Bundaran Waru yang merupakan titik pertemuan wilayah Sidoarjo dan Surabaya pada 11 Maret mendatang.
Sengaja dilakukan jauh dari Kantor Pemerintahan dan Kantor DPR,hal ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap aksi aksi yang dilakukan oleh masing masing elemen Mahasiswa msupun Buruh.Dimana ketika dilakukan di Kantor Pemerintahan dan Kantor wakil rakyat mereka hanya mendapatkan Rekomendasi rekomendasi bodong ,yang sama sekali tidak dijadikan bahan pertimbangan oleh Pemerintah dan DPR RI didalam menetapkan sebuah kebijakan.
Sebagai contoh adalah saat aksi Reformasi Dikorupsi yang dilakukan oleh Mahasiswa pada akhir 2019 lalu.Dalam aksi tersebut para Mahasiswa telah berhasil mendapatkan Surat Rekomendasi Penolakan atas rencana penetapan RUU KPK dari DPRD,namun kenyataannya akhirnya RUU tersebut ditetapkan juga oleh Penguasa.
Untuk itulah alasan kenapa Mimbar Rakyat Sebelas Maret akan dilakukan di Bundaran Waru.
GETOL JATIM ingin aksi ini diikuti oleh daerah lain baik dalam hal pembentukan aliansi maupun cara cara penyampaian pendapatnya.Sudah tidak diperlukan lagi diskusi dan pertemuan dengan Pemerintah dan Wakil Rakyat yang paling diinginkan adalah Batalkan Rencana Omnibuslaw jangan ada lagi Pembahasan baik di Eksekutif maupun Legislatif.
Aliansi ini sudah memulai kampanye ajakan kepada seluruh elemen masyarakat melalui media sosial sejak sehari hari yang lalu.
(Khoirul Anam).
