Batam, KPonline – Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPEE FSPMI) PT. Sanwa Engineering Batam mengadakan penggalangan dana bantuan sosial di area perusahaan guna membantu korban bancana alam gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Kamis, (24/11/2022).
Menindaklanjuti surat intruksi penggalangan dana sosial dari DPP FSPMI dan PC SPEE FSPMI Batam, Bidang V PUK Sanwa Engineering Batam dibantu pengurus PUK Sanwa Engineering Batam lainnya melakukan kegiatan tersebut. Penggalangan dana diawali dari shift sore, lalu dilanjutkan ke shift malam, dan terakhir di shift pagi.
“Terima kasih kepada seluruh anggota dan karyawan PT Sanwa Engineering Batam yang telah menyisihkan sebagian rejekinya untuk membantu korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Mudah-mudahan hasil dari penggalangan dana ini bermanfaat bagi para korban yang terdampak. Teruslah berbuat baik dan saling bantu antar sesama.” Kata Jamal Abdul Haris, Ketua PUK Sanwa Engineering Batam.
Total hasil penggalangan dana yang didapat PUK Sanwa Engineering Batam sebesar Rp1.070.500,- dan akan diserahkan ke Pimpinan Cabang SPEE FSPMI Batam sebagai koordinator di Sektor Elektronik Elektrik untuk disalurkan ke para korban bencana alam tersebut.
“Kami turut berdukacita atas musibah bencana alam gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Semoga korban bencana alam yang terdampak tersebut diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi kejadian ini. Sebagai makhluk sosial, mari kita bantu untuk meringankan beban saudara-saudara kita ini.” Ucapa Alfitoni, Sekretaris PUK Sanwa Engineering Batam.
Diketahui gempa bumi berkekuatan 5.6 Mw dengan kedalaman 10 km yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia pada 21 November 2022 pukul 13.21 WIB. Gempa ini dirasakan hingga Bandung, DKI Jakarta, Tangerang, Rangkasbitung, dan Lampung.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hingga Rabu, (23/11/2022) naik menjadi 271 orang setelah di hari sebelum tercatat ada 268 orang meninggal.
Sementara itu, korban yang mengalami luka-luka mencapai 2.043 orang, dan jumlah warga mengungsi mencapai 61.908 orang.
Kemudian, sebanyak 56.320 rumah mengalami kerusakan. Rumah rusak itu terdiri dari rumah yang rusak berat 22.241 unit, rusak sedang 11.641 unit, dan rusak ringan 22.090 unit.
