Jakarta, KPonline – Obon Tabroni menjadi satu-satunya dari 575 anggota DPR RI yang menemui buruh dalam setiap aksi di depan gedung rakyat DPR RI dan juga terlihat hadir dalam perayaan may day fiesta 14 Mei 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Potret ini seharusnya membuka mata kita semua terkait keberadaan anggota DPR RI yang katanya wakil rakyat, akan tetapi enggan bertemu dengan rakyat dikala rakyat menyampaikan aspirasi.
Potret ini bukan kali pertama kita lihat, misalnya bicara undang-undang produk DPR RI pun banyak yang tak berpihak pada rakyat, yang masih hangat dalam ingatan kita Undang-undang omnibuslaw cipta kerja, sampai kenaikan harga BBM pun justru DPR RI tak ada pembelaan sedikitpun untuk kepentingan rakyat.
Informasi yang berhasil dihimpun koran perdjoeangan (14/5/2022) Komisi IX DPR RI misalnya, komisi yang berhubungan dengan buruh ini di acara hari buruh Internasional pun tak menemui buruh padahal buruh sudah berada di depan gedung DPR RI.
Mendengar orasi Obon Tabroni dalam aksi di depan gedung DPR RI (14/5/2022), Obon mengatakan akan ada perubahan terkait undang-undang No.21 tahun 2000 tentang serikat buruh/pekerja yang diwacanakan direvisi oleh DPR RI, hal menggambarkan bahwa DPR RI tak memihak buruh.
“Saya dengar ada wacana undang-undang No.21 tahun 2000 tentang serikat buruh/pekerja akan direvisi, apa artinya negosiasi tanpa serikat pekerja,” kata Obon Tabroni
Lebih lanjut obon mengatakan kemudahan membentuk serikat pekerja sangat mudah dalam tataran undang-undang namun tidak dalam prakteknya.
“Berapa ribu kawan-kawan buruh yang menjadi korban PHK lantaran ingin membentuk serikat pekerja, kalau substansi jumlah menjadi hal yang akan dirubah selesai sudah gerakan serikat pekerja,” pungkas Obon.
Di akhir orasinya Obon mengajak seluruh buruh untuk bersama-sama berjuang, bersama-sama bergandengan tangan sehingga kedepannya gerakan buruh semakin gemilang. (Yanto)
