Jakarta, KPonline – Setelah menerima surat yang ditulis tangan dari guru honor yang ditangkap Polda Metro Jaya, Mashudi, Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi akhirnya memberikan maaf. Yuddy mengaku prihatin dan iba ketika mengetahui orang yang dilaporkannya adalah seorang guru honorer yang sudah lama mengabdi di dunia pendidikan.
Seperti diketahui, kemarin netizen gaduh setelah surat terbuka guru honor yang ditangkap Polda Metro Jaya sejak hari Kamis (3/3/2016) lalu di unggah ke sosial media facebook oleh pemilik akun Kahar S. Cahyono. Hingga pagi ini, surat tersebut sudah di share oleh lebih dari 3.100 netizen.
Berikut adalah isi dari surat Mashudi, yang ditulis tangan dari Polda Metro Jaya, tanggal 8 Maret 2016.
“Nasib Honorer K2 Asli Kabupaten Brebes”
Gara-gara SMS tidak menyenangkan kepada Menpan RB (Prof Dr H. Yudi Krisnadi) honorer K2 asli Kabupaten Brebes ditahan di Polda Metro Jaya (Mashudi, S.Pd).
K2 asli mengabdi di instansi pemerintah selama 16 tahun dengan honor tertinggi tahun 2016 = 350 ribu.
Masa penahanan dengan kesengsaraan. 16 tahun kesengsaraan menjadi guru honor ternyata tidak cukup! Harus dibahas dengan jeruji besi yang penuh dengan teman yang benar-benar melakukan kejahatan, cuma gara-gara SMS tidak menyenangkan.
Ya Allah ampunilah segala dosa-dosaku. Bukakanlah pintu hati Bpk Menpora RB (Prof. Dr. H. Yudi Krisnandi) dan keluarganya serta staff ahli Menpan Bapak Reza Pahlevi supaya memaafkanku dan membebaskanku dan mengangkat derajatku menjadi PNS Mashudi, S.Pd, bukan teoris.
Mashudi, S.Pd cuma guru honorer K2 asli Kabupaten Brebes yang ingin jadi PNS mengabdi pada bangsa dan negara Indonesia tercinta.
Kepada teman-teman K2 (FHK2I) diseluruh tanah air, mohon dengan sangat, tolong aku dibebaskan dari jeruji besi. Mashudi, S.Pd tulang punggung keluarga sudah tidak punya orang tua. Anak dan istri dirumah nasibnya sengsara gara-gara ayahnya di tahan di Polda Metro Jaya.
Kepada Bapak Presiden Joko Widodo, mohon dengan sangat K2 asli diangkat sampai tuntas. Mohon dengan sangat Mashudi, S.Pd dibebaskan. Keluarga, anak dan istri, murid-murid menunggu kinerja saya aktif kembali di sekolah.
Kepada Bapak/Ibu: DPR, DPD, PGRI, DPRD Kabupaten Brebes, Bupati Brebes, PGRI Brebes, Dewan Pendidikan Brebes, Dinas Pendidikan Berebes, FHK2I mohon aku dibebaskan dari tahanan secepatnya.
Gara-gara ditahan keluargaku sengsara, hutangku bertambah banyak, kerena Mashudi tulang punggung keluarga.
Jakarta, 8 Maret 2016
Guru Honorer K2 Asli Brebes
Mashudi, S.Pd