Mengenal Api Abadi Mrapen Dahulu dan Sekarang

Mengenal Api Abadi Mrapen Dahulu dan Sekarang

Grobogan, KPonline – Terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Inilah Api Abadi Mrapen. Salah satu objek wisata yang mempunyai makna sejarah didalamnya.

Mrapen sendiri berasal dari kata “prapen” yang berarti perapian. Sedangkan Api Abadi Mrapen mempunyai arti perapian yang abadi. Lokasinya pun relatif mudah dijangkau, hanya sekitar 26 kilometer dari pusat kota Purwodadi.

Hanya dengan merogoh kocek 3 ribu rupiah per kepala baik di hari kerja ataupun libur kita dapat menyaksikan fenomena alam ini, yang konon katanya api tersebut tidak akan padam walaupun turun hujan. Dengan biaya parkir seribu rupiah untuk motor dan tiga ribu rupiah untuk mobil, membuktikan bahwa obyek wisata dapat dijangkau oleh segala lapisan masyarakat.

Di tahun 1980-an tempat ini menjadi destinasi wisata favorit. Banyak pengunjung yang datang untuk melihat salah satu peninggalan dari Sunan Kalijaga dan juga Empu Supo. Asal muasal api itu berasal dari tongkat Sunan Kalijaga yang ditancapkan ke tanah.Dengan api itu Empu Supo juga melakukan pekerjaannya sehari-hari membuat keris juga menggunakan Api Abadi Mrapen.

Tidak hanya api, tongkat dari Sunan Kalijaga yang ditancapkan ke tanah memunculkan sebuah mata air. Airnya pun meletup-letup seperti air yang mendidih namun tidak panas yang kini disebut dengan Sendang Dudo. Salah satu wali dari Walisongo ini juga meninggalkan sebuah bongkahan batu yang disebut dengan Watu Bobot, yang konon katanya lagi barang siapa yang bisa mengangkat batu dengan ukuran tidak terlalu besar ini akan mendapatkan keberkahan. Kondisi obyek wisata Api Abadi Mrapen sekarang tidak seramai disaat masa keemasannya dahulu.


Banyak event besar yang melibatkan obyek ini, salah satunya yang pertama kalinya pesta olahraga Internasional Ganefo I tanggal 1 November 1963 dan PON XVI 23 Agustus 1996, penyalaan obornya menggunakan api abadi ini. Setiap tahun, Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk obor di upacara Hari Raya Waisak bagi umat Budha. Hingga sekarang setiap ada event olahraga disitulah nama Api Abadi Mrapen sering disebut.

Per tahun 2012 kawasan Api Abadi Mrapen diambil alih kepemilikan oleh Pemeribtah Provinsi Jawa Tengah, yang mana dulu merupakan milik perseorangan. Demi menarik pengunjung, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga ini melakukan perombakan dan penataan di wisata ini. Pembangunan mulai dilakukan dan sekarang sudah berubah menjadi lebih rapi dan terawat.

Dibangun juga sebuah musium dan aula di dalam obyek wisata Api Abadi Mrapen yang berguna untuk menambah edukasi pengunjung yang datang. (Dkh)