Kenaikan Gaji Pekerja Tak Mampu Imbangi Lonjakan Harga Rumah

Jakarta, KPonline – Setiap pekerja pasti ingin memiliki rumah sendiri. Namun terkadang gaji yang didapatkan setiap bulan tidak mencukupi untuk membayar cicilan kredit pemilikan rumah (KPR).

CEO Karir.com Dino Martin mengatakan, kenaikan gaji yang pekerja dapatkan setiap tahun tidak mampu mengimbangi kenaikan harga rumah per tahunnya. Jika rata-rata kenaikan gaji pekerja hanya berkisar 10 persen, maka kenaikan harga rumah minimal 20 persen per tahun.

Bacaan Lainnya

‎”Kenaikan gaji itu 10 persen-12 persen, sementara kenaikan harga rumah 20 persen, itu paling minimal,” ujar dia di Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Sementara itu, Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung mengatakan, harga rumah di Jakarta diprediksi naik hingga 150 persen dalam 5 tahun mendatang.

Sebab itu sangat penting untuk membeli hunian secepat mungkin mengingat kenaikan h‎arga properti terus terjadi setiap tahun.

“Dengan estimasi kenaikan harga rumah 20 persen per tahun, harga rumah yang saat ini Rp 300 juta akan menjadi Rp 750 juta. Bandingkan dengan kisaran penghasilan pekerja dalam lima tahun‎, dengan prediksi kenaikan 10 persen, maka penghasilan pada 2021 berada di angka Rp 12 juta,” jelas dia.

Dengan penghasilan sebesar Rp 12 juta per bulan, lanjut Untung, pekerja tidak lagi mampu membeli rumah yang sebenarnya terjangkau pada saat ini. Pasalnya, saat harga rumah mencapai Rp 750 juta, cicilan yang harus dibayarkan adalah Rp 5,6 juta.

“Padahal, kemampuan mencicil mereka hanya 30 persen dari gaji, yaitu 3,6 juta,” kata dia.

Selain itu, kata Untung, saat ini hanya tersisa 1 persen saja hunian dengan kisaran harga Rp 300 juta. Itu pun berada di pinggiran Jakarta.

“Sebut saja Cibubur, yang sudah mendekati perbatasan dengan Bekasi, Cengkareng, ‎atau wilayah ujung Jakarta Utara seperti Kapuk,” tandas dia.

Disebutkan, saat ini hanya ada 17 persen pekerja profesional di Jakarta yang mampu membeli rumah di ibu kota. Pekerja profesional tersebut merupakan generasi milenial.

Hal ini berdasarkan survei Karir.com dan Rumah123.com . Survei tersebut ditujukan kepada para pekerja profesional di Jakarta yang lahir antara tahun 1981-1994 atau biasa disebut dengan generasi milenial. Jumlah responden dalam survei tersebut mencapai 8.510 orang. Dari jumlah tersebut, hanya 1.446 responden atau sekitar 17 persen yang bergaji lebih dari Rp 7,5 juta per bulan.

Sedangkan gaji rata-rata generasi milenial di Jakarta s‎ebesar Rp 6.072.111 per bulan. Sedangkan menurut Rumah123.com, untuk dapat mencicil rumah di ibukota, dibutuhkan gaji minimal Rp 7,5 juta per bulan.

Sementara itu, Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung mengatakan, 17 persen generasi milenial di Jakarta ini harus mulai mencicil rumah dari sekarang. Sebab, semakin lama harga rumah terus meningkat, sehingga semakin sulit bagi para generasi ini untuk bisa membeli rumah.

“Dengan penghasilan Rp 7,5 juta itu pun mereka hanya bisa membeli rumah dengan kisaran harga tertinggi Rp 300 juta.

Mempertimbangkan jumlah cicilan kredit pemilikan rumah (KPR), mereka hanya bisa mencicil hingga Rp 2,2 juta per bulan, atau 30 persen dari gaji,” tandas dia.

Sumber: CNN Indonesia

Pos terkait