Jakarta, KPonline – Selamat untuk FSPMI Bekasi yang baru saja menyelenggarakan Musyawarah Cabang (Muscab). Hasilnya, keempat pimpinan cabang (SPL, SPEE, SPAMK, dan SPAI) memiliki nahkoda baru. Termasuk di tingkat konsulat cabang, sebagai representasi dari federasi.
Kita percaya, pemimpin yang baik itu penting. Tetapi menjadi anggota yang baik juga tak kalah penting.
Sebab di manapun posisi kita, sejatinya hal itu hanyalah soal pembagian peran dan tugas. Sudah terbukti, di sini, ada banyak kisah heroik yang lahir justru dari “akar rumput”. Mereka yang tidak memiliki jabatan formal di serikatnya.
Bagi saya, kawan-kawan di Bekasi selalu menjadi sumber inspirasi. Mereka menjadi pelopor dalam banyak hal. Jangankan saat bergerak, dalam diam (karena bersiasat) mereka tetaplah diperhitungkan.
Tetapi nama besar selalu bersanding dengan tantangan yang juga besar. Dan nasehat ini berlaku bagi siapa saja: “Menjaga lebih sulit daripada membangun.”
Dari sejarah kita belajar, imperium besar dunia tumbang karena tidak mampu menjaga kebesarannya itu.
Bedanya, jika sejarah adalah bagian dari masa lalu, maka gerakan buruh berbicara tentang masa depan. FSPMI-KSPI lahir dan berkembang untuk meretas jalan menuju masa depan.
Saya merasakan, betapa kawan-kawan Bekasi menyadari itu. Hal ini tercermin dari tema yang mereka angkat dalam Muscab. Merubah atau Dirubah (SPAMK), Eksis Menjaga Marwah Organisasi (SPEE), hingga Return to Zero (SPAI). Sebelumnya, dalam open ceremony Muscab Bersama SPA FSPMI Bekasi, mereka mengangkat tema Rebuilding Solidarity Forever.
Dan kesadaran adalah bahan bakar utama untuk bergerak. Orang bisa dipaksa, tetapi ia tidak akan memiliki daya tahan. Hanya mereka yang telah tumbuh kesadarannya yang dengan gagah berani melawan badai.
Sekali lagi, selamat atas suksesnya penyelenggaraan Muscab SPA FSPMI Bekasi. Kami semua mencintai dan menaruh harapan besar pada kalian.
