Jelang Aksi 12 April, Polisi Datangi Rumah Aktivis FSPMI PT Smelting di Gresik

Jelang Aksi 12 April, Polisi Datangi Rumah Aktivis FSPMI PT Smelting di Gresik

Gresik, KPonline – Seperti beritakan sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berencana melakukan aksi besar-besaran pada tanggal 12 April 2017. Aksi ini akan dilakukan serentak di beberapa provinsi, dengan salah satu tuntutan adalah mendesak pemerintah segera menyelesaikan kasus perburuhan di PT. Smelting.

Menjelang aksi nasional KSPI, banyak aktivis FSPMI Gresik yang didatatangi pihak polisi berseragam lengkap dengan alasan mengadakan survey keamanan lingkungan. Permasalahannya adalah, yang disurvey hanya anggota PUK SPL FSPMI PT Smelting. Demikian disampaikan salah satu aktivis FSPMI Gresik kepada KPonline.

Bacaan Lainnya

“Mengapa hanya anggota FSPMI PT Smelting yang di survey?” Kata aktivis FSPMI Gresik yang namanya tidak bersedia dipublikasikan ini.

Pihak kepolisian yang melakukan survey ada yang memakai mobil. Bahkn, yang lucu, ada juga yang pakai motor trill. “Kaya ngepung teroris,” ujarnya.

Survey itu sendiri dilakukan oleh Tim Gajah Mada Polres Gresik. Gajah Mada adalah singkatan dari Gerakan Pencegahan Kejahatan dan Penyelesaian Masalah Masyarakat Desa).

Dia berharap, semoga survey yang dilakukan bukan untuk membunuh karakter buruh yang sedang menuntut hak-haknya di masyarakat.

Terkait dengan hal ini, Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) menilai hal itu merupakan sikap panik dari oknum yang tidak ingin buruh PT. Smelting mendapatkan haknya. Oleh karenanya, DPP FSPMI meminta anggotanya di Smelting untuk tidak terpancing dan tetap satu komando terhadap instruksi organisasi.

“Permasalahan perburuhan di Smelting menjadi permasalahan DPP FSPMI. Kita akan melakukan perlawanan total di tingkat nasional jika perusahaan tidak segera mempekerjakan kembali 309 orang buruh yang di PHK sepihak,” ujar Presiden FSPMI, Said Iqbal.