J-Balad Dan FSPMI Kembali Bakti Sosial

Bandung, KPonline – Terbayang tidak oleh kita? untuk menuju ke tempat pengobatan/klinik, mereka harus mengeluarkan ongkos transfortasi sebesar rp. 75.000 satu jalan, maka kalau dalam hitungan pulang pergi harus merogoh kocek rp. 150.000, kebanyakan dari keseharian mereka hanya sebagai petani jagung, padi dan pekerja kuli bangunan.

Dengan rata-rata penghasilannya tidak menentu, mungkin bagi kita yang terbiasa menerima gaji di perkotaan jauh lebih besar di banding dengan penghasilan yang mereka dapatkan. Selain kondisinya seperti itu, mereka juga jarang sekali tersentuh bantuan pemerintah dan tidak mempunyai jaminan kesehatan.

Bacaan Lainnya

Hari ini 7 Februari 2021 J-Balad bersama FSPMI kembali mengadakan baksos, dengan sasaran utama orang-orang yang memang di kategorikan sangat membutuhkan, seperti kepada anak Yatim, Lansia atau Jompo dan Lansia/Jompo yang sedang sakit, berdasarkan data yang mereka catat, jumlah bantuan yang mereka berikan pada hari ini berjumlah 160 paket sembako dan 212 mushaf Al-quran serta sejumlah uang tunai bagi anak yatim dan lansia kategori sedang sakit.

Meskipun jarak tempuh perjalanan kurang lebih selama 2,5 jam, tetapi semangat itu takan pantang surut, walaupun rasa pusing kepala karena jalan berkelak kelok menuju lokasi.

Desa Cijati, Kecamatan Saguling, Bandung Barat menjadi pilihan lokasi pendistribusian bantuan lali ini.

Arie Joehari (selaku ketua J-Balad) selalu melibatkan pekerja/buruh terkhusus FSPMI untuk selalu ikut seeta dalam kegiatan tersebut.

Harapannya supaya pekerja/buruh juga menjadi tahu bagaimana cara memfasilitasi ketika buruh-buruh sudah tidak lagi bekerja, karena ketika PHK datang menghampiri, maka jumlah keluarga miskin baru bertambah, kenapa? karena mereka otomatis sudah tidak punya penghasilan lagi.

Mungkin ketika kita tidak turun mengikuti baksos ini kita tidak pernah tahu, kalau disekitar kita banyak sekali keluarga yang butuh sekali uluran tangan kita.

Tadi kita terbagi menjadi 7 team dalam pembagian masing-masing menemui orang-orang yang mungkin ketika kita tidak bertemu kita tidak akan tahu rasanya bersyukur, kita sehat, kita sempurna fisiknya karena tadi ditemui ada 2 orang adik kaka yang disabilitas bernama Silvia Rahayu dan Fitri Nuraeni. Ketua J-Balad yang kebetulan menjadi team 1 yang bertemu dengan mereka langsung. Sementara dari FSPMI dibagi menjadi beberapa titik.

Teruslah bergerak J-Balad dan FSPMI, karena sebagian dari mereka masih membutuhkan uluran tanganmu, sapaanmu bahkan belaian tanganmu terutama terhadap mereka para anak yatim dan piyatu.

Inces

Pos terkait