Bogor, KPonline – Beredarnya kabar tentang kawan-kawan buruh PT. Astra Otopart Divisi Adiwira Plastik ke FSPMI, mendapat beragam tanggapan. Ada banyak tanggapan positif dari berbagai kalangan, bahkan ada juga tanggapan yang bernada miring terkait hal tersebut.
Hal ini, tentu saja merupakan sesuatu hal biasa terjadi didalam dinamika pergerakan dan perjuangan kaum buruh, yang semakin hari semakin mendapatkan perlawanan yang terang benderang. Baik dari perlawanan dari sisi pengusaha, maupun tekanan dari sisi penguasa. “Semoga, dengan kembalinya kawan-kawan buruh PT. Astra Otopart Divisi Adiwira Plastik ke FSPMI, bisa menambah kekuatan kaum buruh didalam internal PT. Astra Otopart Divisi Adiwira Plastik,” ujar Edi Prabowo, ketika dihubungi oleh Media Perdjoeangan Bogor.
Dia pun menjelaskan tentang kebebasan berserikat yang dilindungi oleh Undang-undang. “Kebebasan berserikat diatur didalam UU 21/tahun 2000 dan UUD 1945 pasal 28 dan pasal 28E (ayat 3). Sehingga tidak ada alasan bagi pengusaha, jika ingin mengintervensi atau merecoki serikat pekerja/serikat buruh yang ada di suatu perusahaan. Negara menjamin hal tersebut,” lanjut Edi.
“Dan tentu saja, kami dari PC SPAMK-FSPMI Bogor, sangat mengapresiasi dan menyambut baik kembalinya kawan-kawan buruh PT. Astra Otopart Divisi Adiwira Plastik ke FSPMI. Karena hal ini bisa menjadi penanda, bahwa sebenarnya FSPMI masih ada di hati kawan-kawan buruh PT. Astra Otopart Divisi Adiwira Plastik,” ungkap Edi.
“Semoga dengan masuk kembalinya mereka ke FSPMI, akan menambah kekuatan kaum buruh yang ada di Kabupaten/Kota Bogor, dalam memperjuangkan kesejahteraan kaum buruh Bogor khususnya, dan di Indonesia pada umumnya,” pungkasnya.
