Purwakarta, KPonline-Setiap tanggal 8 Maret, dunia merayakan Hari Perempuan Internasional, sebuah momen yang seharusnya menjadi pengingat akan perjuangan panjang perempuan dalam meraih kesetaraan. Namun, bagi buruh perempuan PUK SPAI FSPMI PT. WIN TEXTILE, peringatan ini sering kali terasa hambar, bahkan menyakitkan. Di balik ucapan selamat dan bunga-bunga, masih tersembunyi ketidakadilan yang merongrong hak-hak mereka.
Buruh perempuan PUK SPAI FSPMI PT. WIN TEXTILE tidak membutuhkan sekadar simbol-simbol belas kasihan. Mereka membutuhkan perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Harapan mereka sederhana, namun mendasar:
* Kesetaraan Upah yang Sejati
* Lingkungan Kerja yang Aman dan Bebas Kekerasan
* Pengakuan dan Dukungan atas Beban Ganda
* Jaminan Sosial yang Menyeluruh
* Perlindungan Hukum yang Kuat
* Ratifikasi Konvensi ILO 190
Hari Perempuan Internasional seharusnya menjadi momentum untuk perubahan, bukan sekadar perayaan. Buruh perempuan PUK SPAI FSPMI PT. WIN TEXTILE berharap:
Pertama, Pemerintah dan pengusaha benar-benar mendengarkan dan menindaklanjuti tuntutan mereka.
Kedua, Masyarakat luas memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan mereka.
Ketiga, Kesetaraan dan keadilan bukan lagi mimpi, tapi kenyataan yang dirasakan oleh setiap buruh perempuan.
Mari kita wujudkan harapan ini, karena masa depan yang adil adalah masa depan di mana setiap perempuan, termasuk buruh perempuan, dapat hidup dengan layak dan bermartabat.



