Purwakarta,KPonline – Dunia ketenagakerjaan berkembang sangat dinamis.Kondisi kerja, peraturan perundangan-undangan termasuk juga pekerjanya berubah mengikuti kondisi zaman.
Generasi millenial , Revolusi Industri 4.0 adalah salah satu contoh perubahan tersebut.
Istilah generasi millennial sendiri memang sedang akrab terdengar. Istilah tersebut berasal dari millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya.
Millennial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers.
Sedangkan revolusi industri 4.0 dalam arti singkat adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.
Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0? Secara singkat, pengertian industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.
Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif
Mengantisipasi hal tersebut serikat pekerja juga harus berani melakukan revolusi strategi dan memperbaharui taktik gerakan, salah satunya dengan cara meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengurus dengan pendidikan yang out of the box dan kekinian.
Hal itulah yang dilakukan oleh PUK SPEE FSPMI PT Omron Manufacturing Of Indonesia dengan melakukan Organizer & Leadership training yang di gelar hari ini hingga esok ( 3-4 Agustus 2019) di Purwakarta.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 orang anggota serikat pekerja SPEE FSPMI PT Omron dan menghadirkan narasumber dari Vice Presiden FSPMI dan juga Pimpinan Cabang SPEE Kabupaten/Kota Bekasi.
” Bagaimana cara mengorganisir pekerja dari kerah putih dan generasi millineal serta memanfaatkan teknologi dan revolusi industri itu sendiri untuk kemajuan organisasi perlu dipelajari oleh aktivis buruh” ujar Herfin, selaku wakil ketua bidang Pendidikan PUK Omron dalam sambutannya.
” Tantangan PUK kedepanya sangat berat, oleh sebab itu diharapkan melalui pendidikan ini bisa memperkuat posisi PUK ” tambahnya
