Mojokerto, KPonline – PC SPL FSPMI Kota Surabaya punya gawe,sebuah kegiatan yang bertajuk Pelantikan dan Pendidikan PUK SPL FSPMI SURABAYA,ada 5 PUK yang akan dilantik diantaranya adalah 2 PUK baru yakni PUK PT Perjuangan Steel dan PUK Cahaya Indo Persada (CIP) sedangkan 3 PUK lain adalah PUK lama yang telah selesai melakukan Musnik namun belum dilantik diantaranya PUK Maspion IV,PUK Duta Cipta Pakarperkasa (DCP),dan PUK Surya Manunggal Semesta (SMS).
Agenda ini diselenggarakan selama dua hari (16-17 Desember 2017) di Villa Guntur Pacet Mojokerto di hadiri oleh Sekretaris Bidang Organisasi PP SPL Agus Koentjoro ,Ketua Bidang Organisasi PP SPL Supriyanto ,Bendahara PP SPL Evi Ristiasari dimana pada saat Pembukaan acara juga di hadiri oleh DPW FSPMI Jawa Timur Pujianto dan Pangkorda Garda Metal Surabaya Supriyadi serta KC FSPMI Surabaya Doni Ariyanto.
Pelantikan PUK secara bersama sama dilakukan pada hari kedua pada pukul 15.00 wib.
Sebelum dilakukan Pelantikan ,Kelima PUK tersebut mendapatkan serangkaian Pendidikan dengan Narasumber dari PP SPL yang dilakukan baik secara indoor maupun outdoor dengan inti materi tentang Kekompakan ,Kebersamaan dan Persatuan buruh demi kesejahteraan anggota .
Selain materi tersebut juga ada sesi caraka malam ,di sini setiap peserta di bekali sebutir telor untuk di jaga agar tetap utuh,selanjutnya peserta berjalan di medan yang sulit dengan telor tetap ada di dalam genggaman tangan. Ketika sampai di pos yang telah ditentukan peserta akan diberikan pertanyaan oleh pembimbing.
Kesulitannya adalah jika tidak bisa menjawab pertanyaan maka salah satu diantaranya harus terima hukuman. Selama dihukum,telor harus tetap utuh tidak boleh pecah. Jadi ini adalah tentang bagaimana caranya agar telor tetap utuh. Yang pasti kerja sama dalam tim dan kekompakan yang dibutuhkan untuk menjaga telor ini tetap utuh seperti yang di ungkapkan oleh Ketua PUK SMS Vinsensius Anjar Lesmana .
Jika Menurut Pembimbing Agus Koentjoro makna telor adalah representasi dari sebuah Organisasi dimana dirinya yang kuat di luar dan lunak di dalam.Sehingga bagaimana caranya agar organisasi tidak hancur (pecah) ya tergantung dari kita sendiri seperti telor yang selama dua hari di bawa oleh peserta.
Dari metode pelatihan “jaga telor “ tersebut nyatanya sangat bisa di serap para peserta,apa yang menjadi filosofi dari sesi itu bisa diterima dengan baik ,bahkan Ketua PUK CIP Arif fahrudin menyatakan bahwa sesi ini sangat filosofis bahwa apapun yang terjadi kita adalah satu ikatan dengan berbagai karakter namun kita harus tetap menjaga keutuhan, persatuan dan kebersamaan.
Jadi sepertinya “permainan” ini bisa di terapkan di daerah lain untuk menggugah semangat kebersamaan di dalam berorganisasi. (fery/Surabaya)
