Enny Sri Hartati: Upah Satu Kepala Keluarga Tak Cukup, Istri dan Anak-anak Harus Bekerja

Enny Sri Hartati: Upah Satu Kepala Keluarga Tak Cukup, Istri dan Anak-anak Harus Bekerja

Jakarta, KPonline – Pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menjelaskan mengenai tingkat pengangguran yang menurun berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS).

Menurut Enny, dara dari BPS memang menunjukkan adanya data pengangguran terbuka yang menurun.

BPS, kata Enny, hanya mencatat orang yang sudah bekerja tidak disebut menganggur. Lebih lanjut Enny Sri Hartati mengungkapkan dalam survei BPS, semua orang bisa berpartisipasi. Ternyata, setelah disurvei, upah satu kepala keluarga tidak cukup untuk biaya kehidupan.

Akhirnya seluruh anggota keluarga bekerja untuk menambah penghasilan karena tren penurunan upah.

“Ternyata ketika upah buruh bangunan dan buruh tani menurun, ternyata satu kepala keluarga saja tidak cukup. Makanya, istrinya, anaknya, harus bekerja. Tapi di sektor informal. Itu yang membuat angka pengangguran terbuka menurun,” kata Enny Sri Hartati di Cikini, Jakarta, Sabtu (22/10/2016).

Enny Sri Hartati mengungkapkan terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok yang luar biasa.

Menurut dia ini adalah anomali di tengah kondisi harga bahan pangan dunia yang turun dan pernyataan menteri jika Indonesia sedang surplus.

“Karena harga bahan makanan itu mencapai 70-80 persen dari porsi rumah tangga yang terutama berpendapatan menengah ke bawah.”

“Sehingga, kalau ini naik pasti tidak mampu membeli komoditas non pangan. Sehingga datanya juga betul,” ungkap Enny Sri Hartati. (*)

Sumber: tribunnews