Jakarta, KPonline – Sekitar dua ratus ribu buruh dari empat Konfederasi Serikat Pekerja di wilayah Jawa Barat, DKI, Banten dan Jawa Timur memadati kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025. Aksi damai ini diwarnai dengan berbagai tuntutan, salah satunya disuarakan lantang oleh Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia: “Stop Impor Truk, Lindungi Industri Otomotif Nasional!”
Membawa spanduk besar bertuliskan “Stop Impor Truk, Selamatkan Industri Otomotif Indonesia”, para buruh dari sektor otomotif ini menegaskan keprihatinan mereka atas maraknya impor truk yang dinilai mengancam keberlangsungan industri otomotif dan lapangan kerja di Indonesia.
Salah satu pengurus PUK SPAMK-FSPMI PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia dan sekaligus Panglima Koordinator Nasional (Pangkornas) Garda Metal FSPMI, Supriyadi Piyong menyatakan bahwa kebijakan impor truk secara masif telah memukul keras industri perakitan dalam negeri. “Kami bukan anti investasi asing, tapi kami ingin pemerintah bijak. Jangan biarkan industri kita mati perlahan karena produk impor yang membanjiri pasar,” tegasnya.
May Day 2025 dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan hari buruh tersebut pun menjadi momentum penting bagi pekerja untuk menyampaikan aspirasi, sekaligus pengingat bagi pemerintah dan pemangku kebijakan akan pentingnya keberpihakan terhadap industri dalam negeri dan kesejahteraan pekerja.



