Jakarta, KPonline – Hari kedua aksi mogok (22/11) bagi buruh PUK SPAI FSPMI PT. FNG diwarnai dengan awan gelap yang menggelayut sepanjang pagi hingga siang. Seakan alam turut berduka atas apa yang sedang mereka rasakan. Sebuah perjuangan menuntut hak nya sebagai pekerja yang cukup menghabiskan keringat bahkan air mata.
Siang menjelang sore, akhirnya hujan lebat turun membasahi kawasan industri Pulogadung. Membuat basah kuyup seluruh tubuh anggota PUK SPAI FSPMI PT. FNG yang sedang mogok kerja, namun hal ini tak melunturkan semangat juang mereka. Tak sedikitpun bergeming dari gerbang pabrik tempat mereka melakukan aksi mogok. Dengan setia dan ikhlas di bawah hujan, memperjuangkan hak hak mereka yang belum terbayar. Mendirikan tenda darurat seadanya agar bisa mengamankan barang barang logistik selama aksi mogok kerja.
Bahkan mereka sepakat akan berjaga di depan pabrik secara bergiliran selama 24 jam, karena terdengar kabar tak sedap perusahaan akan mengeluarkan asetnya.
Hal ini yang harus dicegah, karena selama ini banyak hak hak pekerja yang belum di bayar. Sementara itu pengurus PUK SPAI FSPMI PT. FNG sedang berada di kantor pusat BPJS Kesehatan mengantar surat permohonan audiensi dengan Direktur Utama BPJS Kesehatan terkait permasalahan yang dialami di PUK PT. FNG dengan tidak disetorkan iuran BPJS oleh manajemen yang menyebabkan kartu tidak aktif dan tidak bisa digunakan. (Jim).
