Buruh Pilih Mudik Setelah Lebaran untuk Hindari Kemacetan

Buruh Pilih Mudik Setelah Lebaran untuk Hindari Kemacetan

Purwakarta, KPonline – Sejumlah buruh diberbagai daerah memilih untuk kembali ke kota perantauan setelah Lebaran guna menghindari kemacetan parah di puncak arus mudik. Langkah ini diambil setelah pengalaman tahun-tahun sebelumnya, di mana kepadatan lalu lintas membuat perjalanan menjadi lebih lama dan melelahkan.

Salah satu buruh anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) asal Purwakarta, Sandi Dimas Prasetyo (37), yang bekerja di sebuah pabrik otomotif, mengaku sengaja berangkat dua hari setelah hari raya, sesudah puncak arus mudik. “Kalau pulang pas puncaknya, bisa sampai belasan jam di jalan. Saya lebih baik berangkat sekarang biar lebih nyaman dan bisa sampai kampung halaman sesuai estimasi waktu perjalanan,” ujarnya saat ditemui Media Perdjoeangan di rest area tol Palimanan. Kamis, 3 April 2025.

Bacaan Lainnya

Kakorlantas juga mengungkapkan bahwa puncak arus mudik terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025 atau H-3 Lebaran. Pada hari itu, tercatat sebanyak 258 ribu kendaraan meninggalkan Jakarta. Angka ini naik 63,1 persen dibanding hari normal dan 11,6 persen lebih tinggi dibandingkan periode mudik tahun lalu. Terutama, di jalur tol Trans Jawa dan Pantura. Sehingga, membuat pihak kepolisian pun menerapkan sejumlah kebijakan seperti sistem satu arah (one way) dan contra flow dibeberapa titik rawan macet.

Selain menghindari kemacetan, Sandi juga mempertimbangkan faktor biaya. Dimana, harga Bahan Bakar Mobil (BBM) akan bertambah saat mengalami kemacetan.

Meski demikian, tak semua buruh memiliki keleluasaan seperti Sandi untuk mudik pasca lebaran. Beberapa di antaranya tetap harus menyesuaikan jadwal dengan kebijakan cuti dari perusahaan. “Kalau saya harus ikut jadwal libur resmi, jadi mau tidak mau mudik pas puncak arus,” kata joni (28), seorang buruh yang bekerja di Pabrik ban, kawasan Karawang.

Disisi lain, Pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan berbagai fasilitas mudik gratis yang disediakan, baik oleh Kementerian Perhubungan maupun perusahaan-perusahaan swasta, guna mengurangi beban lalu lintas di jalan raya.

Dengan strategi pulang kampung (mudik) setelah hari raya, diharapkan buruh dapat kembali ke kampung halamannya dengan kondisi fisik yang lebih bugar dan tidak kelelahan akibat perjalanan panjang di tengah kemacetan.

Pos terkait