Berpuasa memang sebetulnya menyehatkan. Selain menahan hawa nafsu dan menenangkan jiwa, juga membuat pencernaan dan metabolisme tubuh lebih baik. Meski begitu, dengan gaya hidup yang tak terkendali, puasa bisa meningkatkan resiko diabetes.
Hal ini bisa dipicu dari lonjakan gula darah yang drastis ketika kita mulai berbuka puasa. Oleh karena itu, dilansir dari The Guardian, banyak ahli yang menyarankan kita untuk berbuka dengan perlahan dan terkontrol. Apalagi budaya yang banyak dilakukan orang sekarang adalah berbuka dengan es yang manis dan dilanjutkan dengan makan berat seperti nasi yang lengkap dengan lauk pauknya.
Disarankan oleh para peneliti di Inggris bahwa untuk mencegah resiko diabetes, sebaiknya kita mulai dengan air mineral dan buah-buahan. Selain kandungan gulanya lebih alami, juga lebih mudah dicerna tubuh dan tidak membuat lonjakan gula darah bila dikonsumsi dengan porsi yang tepat.
Jarak makan antar waktu berbuka sebaiknya setengah jam sampai 45 menit. Sehingga makanan bisa dicerna dengan baik. Selain itu, porsi dan kombinasi makanan juga sebaiknya dikontrol agar tidak kekenyangan. Untuk makan malam misalnya. 5 sendok makan nasi putih dengan 2 sendok makan sayur bayam, akan lebih baik dibanding 5 sendok makan nasi, 2 sendok sayur dengan berbagai pernik lauk pauk lainnya.
Hal ini karena karbohidrat nasi cukup berat dan mengandung gula. Maka lebih baik diimbangi dengan sayuran. Atau bila Anda kurang suka karbohidrat, bisa juga konsumsi sayur dengan lauk secara bersamaan. Makan yang baik adalah yang cukup dan tidak membuat Anda merasa kekenyangan.
Kalau Anda tidak kekenyangan dan makan dengan seimbang, tubuh bekerja dengan metabolisme lebih baik. Gula darah juga akan lebih terkontrol dan Anda terhindar dari resiko Diabetes. Pertahankan gaya makan ini hingga Anda memasuki waktu Lebaran nanti. Karena ada banyak menu makanan dan kue yang menggoda di hari raya. Stay healthy dan selamat berpuasa.
http://www.vemale.com/kesehatan/66467-awas-resiko-diabetes-mengintai-selama-bulan-puasa.html
