Anggota DPRD Riau Dapil Kampar, Siak, Pelalawan Gelar Rapat Dengar Pendapat Terkait Penanganan Banjir Sungai Kampar

Anggota DPRD Riau Dapil Kampar, Siak, Pelalawan Gelar Rapat Dengar Pendapat Terkait Penanganan Banjir Sungai Kampar

Pekanbaru, KPonline- Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait penanganan dampak banjir Sungai Kampar digelar di Ruang Rapat Komisi III DPRD Provinsi Riau. Rapat ini dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Riau Daerah Pemilihan (Dapil) Kampar, Siak, dan Pelalawan bersama sejumlah pihak terkait, seperti Forum Peduli Sungai Kampar, manajemen PLTA Koto Panjang, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera III, DLHK Provinsi Riau, BMKG Riau, serta BPBD. Senin (05/05/2025).

Pertemuan ini difokuskan pada upaya mencari solusi konkret terhadap dampak banjir yang kerap terjadi akibat luapan Sungai Kampar. Dalam diskusi yang berlangsung intensif, berbagai persoalan mulai dari pengelolaan bendungan hingga kerusakan lingkungan akibat sedimentasi menjadi topik utama pembahasan.

Bacaan Lainnya

Hasil rapat tersebut menghasilkan delapan poin rekomendasi penting. Salah satunya adalah perubahan SOP pengendalian bendungan oleh PLTA Koto Panjang guna meminimalisir potensi banjir. Selain itu, pihak PLTA juga diminta segera melakukan penanganan terhadap sedimentasi waduk yang berdampak pada kapasitas tampung air.

Rekomendasi lainnya mencakup evaluasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) secara menyeluruh terhadap seluruh aktivitas yang mempengaruhi ekosistem Sungai Kampar. DPRD juga meminta adanya kompensasi dari perusahaan migas atas lahan yang terdampak banjir, dengan pengalihan penggunaan lahan ke daerah hulu PLTA.

Langkah strategis lainnya meliputi pendalaman sungai dan reboisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di bagian hilir. BWS diminta berkoordinasi dengan pusat untuk mendukung upaya reboisasi di bagian hulu. Hal ini dianggap penting sebagai upaya jangka panjang mengatasi banjir.

Selain itu, PLTA Koto Panjang diminta memberikan kompensasi kepada masyarakat terdampak, termasuk menyediakan fasilitas pendidikan bagi anak-anak yang sekolahnya terdampak banjir. Koordinasi lintas sektor juga dianggap krusial untuk menyinergikan semua langkah penanganan.

Rekomendasi ini disepakati oleh pimpinan rapat H. Edi Basri, SH. M.Si, Erryawan Kusuma dari manajemen PLTA Koto Panjang, Syauqiatul Afanani dari BWS S III, Irwansyah Nasution dari BMKG Riau, dan H.M Harris dari Forum Peduli Sungai Kampar. Rapat ini diharapkan menjadi titik awal dari aksi nyata dalam menyelesaikan persoalan banjir Sungai Kampar secara komprehensif.

Penulis, Heri
Photo Dokumentasi RDP

Pos terkait