Alami Atresia Bilier, Bayi Nazriel Dari Bekasi Butuh Bantuan Kita

Jakarta, KPonline – Atresia bilier adalah kondisi tertutupnya saluran empedu pada bayi yang baru lahir. Meskipun kondisi ini jarang terjadi, atresia bilier termasuk kondisi serius yang berbahaya.

Saluran empedu adalah saluran yang membawa cairan empedu dari hati ke usus 12 jari. Cairan empedu berperan dalam proses pencernaan lemak dan vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E dan K. Cairan empedu juga berfungsi membuang racun dan zat limbah lain keluar dari tubuh.

Bacaan Lainnya

Pada bayi dengan atresia bilier, cairan empedu tidak bisa mengalir ke usus karena tertutupnya saluran tersebut. Akibatnya, cairan empedu menumpuk di dalam hati. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan hati, sehingga terbentuk jaringan parut (fibrosis), yang bisa mengakibatkan sirosis. Tertutupnya saluran empedu ini dapat terjadi ketika masih di dalam organ hati maupun ketika sudah keluar dari organ hati.

Bayi dengan atresia bilier akan terlihat normal saat lahir, namun pada minggu kedua atau ketiga setelah dilahirkan, bayi akan mengalami penyakit kuning. Berat badan bayi juga masih normal selama satu bulan setelah dilahirkan, namun kemudian akan mulai menurun. Penyakit kuning yang dialami seiring waktu juga akan bertambah parah.

Setidaknya kondisi seperti gambaran penderita atresia bilier bayi Nazriel Kurniawan Saputra (5 bulan) yang saat ini sedang dirawat intensif di IGD RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

Sementara ini, sedang dilakukan pendampingan advokasi Jamkeswatch Bekasi Utara bekerjasama dengan Jamkeswatch DKI Jakarta untuk proses nya sambil dipantau lebih lanjut perkembangan ke depan.

Pasien anak Nazriel Kurniawan Saputra ini merupakan anak dari Endang Saputra yang
beralamat di kampung Pendayakan RT. 009/005 desa Muara Bakti, kecamatan Babelan, kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

“Memang untuk si pasien ada jaminan dengan KIS, namun diluar itu banyak biaya lain lain untuk mengejar kondisi kesehatan pasien tersebut seperti susu, pampers dan lain lain. Juga persiapan biaya transplantasi yang tidak sedikit.” ujar Ahmad Rifai, Jamkeswatch Bekasi Utara kepada Media Perdjoeangan.

“Kita sedang melakukan koordinasi untuk mengupayakan semacam penggalangan dana bagi pengobatan pasien dan operasional keluarga selama di rumah sakit. Untuk pastinya akan kita informasikan lebih lanjut.” tambahnya.

“Mudah mudahan ada dari kawan kawan buruh dam masyarakat luas yang berkenan membantu meringankan kondisi Nazriel saat ini.” pangkas Rifai.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui langsung kondisi Nazriel saat ini bisa menghubungi no orang tuanya di 0896 2101 8225.

(Jim).

Pos terkait