Aku yang peduli, walau upahku lusuh,
Tak henti kugapai harap di tengah gemuruh.
Rasa iba semakin mendalam, menghunjam sukma,
Melihat engkau lupa akan arti bersama.
Sikapmu bagai badai, menghempas harapan.
Namun, aku tetap di sini, tak tergoyahkan,
Berjuang demi hidup yang lebih berarti, tak terelakkan.
Aku yakin, matahari menanti di pagi hari,
Mengirimkan sinar untuk langkah pasti.
Menerangi jalan yang penuh liku,
Menuju hidup layak, damai, dan sejahtera selalu.
Biarlah lusuh ini jadi saksi,
Bahwa peduli tak pernah mati.
Dalam doa dan asa, ku pahat mimpi,
Untuk esok yang lebih terang, untuk kita berdiri.
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com
