Bogor, KPonline – Keterlibatan perempuan di dalam organisasi menjadi sesuatu yang penting. Perempuan bukan lagi hanya ada di organisasi, tetapi ikut menjadi penentu dalam kebijakan organisasi.
Hal ini tercermin di dalam keputusan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dalam Kongres V di Surabaya pada tanggal 8-10 Februari 2016, dimana AD/ART memutuskan bahwa keterwakilan perempuan dalam struktur organisasi minimal 30 – 40 %.
Untuk menjawab tantangan tersebut, FSPMI melalui Bidang Pendidikan yang bekerjasama dengan terus menciptakan dan mengembangkan kader – kader kepemimpinan perempuan, melalui Pendidikan Kepemimpinan untuk Perempuan yang diselenggarakan pada hari Kamis hingga Sabtu, tanggal 24-5 Agustus 2017 bertempat di Hotel Grand Cempaka, Cipayung, Bogor.
Dalam pendidikan ini, peserta belajar mengenal gender, peran Perempuan di Serikat Pekerja dan tampil sebagai pemimpin, terutama yang ada di struktural, baik dari tingkat Pimpinan Pusat, maupun sampai ke Tingkat Pimpinan unit kerja.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk menumbuhkan dan menciptakan jiwa kepemimpinan bagi kader – kader perempuan yang sudah ada di struktural.
Selain itu, mengajak peserta untuk belajar tentang gender, kepemimpinan dan bagaimana membangun team work yang kuat dalam organisasi. Serta untuk mengembangkan dan melatih kemampuan dalam berkomunikasi sebagai pimpinan.
Peserta yang hadir merupakan pengurus PC/PUK yang belum pernah mengikuti Training leadership dan Gender, tetapi sudah mendapatkan Pendidikan Dasar Organisasi.
Adapun Pembagian Peserta berdasarkan PP SPA FSPMI adalah sebagai berikut:
1. SPAMK FSPMI, sebanyak 5 Orang ( 4 orang Jabodetabek, 1 mewakili peserta daerah)
2. SPEE FSPMI, sebanyak 5 Orang (4 Orang Jabedetabek, 1 mewakili peserta daerah)
3. SPAI FSPMI, sebanyak 5 Orang ( 4 orang Jabodetabek, 1 mewakili peserta daerah)
4. SPL FSPMI, sebanyak 5 Orang ( 4 orang Jabodetabek, 1 mewakili peserta daerah)
5. SPDT FSPMI, sebanyak 3 Orang.