Uni Eropa Sebut Sawit di Indonesia Sebabkan Deforestasi, Degradasi Habitat, Hingga Masalah HAM

Jakarta, KPonline – Produk sawit Indonesia kembali dipersulit untuk masuk ke Uni Eropa. Hal ini terjadi setelah Parlemen Eropa, Komite Lingkungan, Kesehatan Masyarakat dan Keamanan Pangan melakukan voting terkait hal tersebut.

Hasil voting menyepakati bahwa sawit menyebabkan deforestasi, degradasi habitat, masalah hak azasi manusia, standar sosial yang tidak patut dan masalah tenaga kerja anak. Implikasi dari laporan tersebut bisa saja menghentikan penggunaan minyak sawit dari program biodiesel Eropa pada 2020.

Dari 57 suara, sebanyak 56 suara sepakat bila sawit menyebabkan deforestasi, degredasi habitat, masalah hak azasi manusia, standar sosial yang tidak patut dan masalah tenaga kerja anak. Sedangkan 1 suara tidak sepakat demikian. Namun demikian, hasil voting ini masih akan diangkat pada sidang pleno tanggal 3 sampai 6 April 2017.

Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhapi) Bayu Khrisnamurti menilai, hasil voting parlemen Eropa merupakan tindakan politik dari sebagian anggota parlemen agar produk sawit Indonesia dicap buruk di Eropa.

“Voting itu sendiri sudah merupakan tindakan politik sebagian dari parlemen Uni Eropa yang menjelek-jelekkan produk kita dengan tidak benar,” katanya. Lebih lanjut dia mengatakan, voting tersebut merupakan kampanye hitam yang nyata dilakukan lembaga resmi sekelas Uni Eropa.

Meskipun saat ini produk sawit Indonesia masih diperbolehkan masuk Eropa, namun voting tersebut menciptakan image buruk terhadap produk Indonesia. Dia menegaskan, Indonesia harus memperjuangkan kepentingan nasional melalui langkah diplomasi yang bermartabat.

“Prinsipnya, kita harus memperjuangkan kepentingan kita melalui langkah diplomasi yang bermartabat dan terhormat. Image yang baik dari produk kita adalah kepentingan kita,” ujuar dia.