Batam, KPOnline -Buruh Batam yang tergabung dalam koalisi rakyat Batam, masih bertahan di depan kantor walikota Batam. Buruh Batam meminta walikota Batam agar dapat bertemu dengan buruh, guna meminta penjelasan rekomendasi walikota Batam terkait UMK Batam sebesar 4.10%.
Kami datang ke sini untuk meminta penjelasan dari Wali Kota, karena dalam rapat Dewan Pengupahan Kota (DPK), Kamis (23/11) lalu, tidak ada angka kesepakatan bersama yang dikeluarkan,” tegas Ketua FSPMI Kota Batam, Yafet Ramon.
Ia menilai rekomendasi angka UMK yang dikirimkan oleh Pemko Batam kepada Gubernur Kepri merupakan angka siluman, lantaran pihaknya tidak dilibatkan dalam musyawarah terkait hal tersebut.
“Bahkan Pemko Batam mengeluarkan angka sendiri, yang kita anggap itu angka siluman. Tidak ada pertemuan lanjutan antara unsur pemerintah, serikat buruh dan pengusaha, tapi kok tiba-tiba rekomendasi itu keluar. Ini yang mau kita tanyakan sampai tuntas kepada Pak Wali,” ucapnya.
Ia mempertanyakan, ada permainan dalam penentuan angka UMK.
“Jangan sampai karena kita tidak kunjung mendapat kejelasan dari Wali Kota, kita berhari-hari demo di sini, malu Walikota nanti,” jelasnya.
Kali ini, orasi tidak dilakukan didepan Kantor Pemko ataupun DPRD Kota Batam, melainkan di depan Gerbang Selatan Dataran Engku Puteri Batam Center Kota Batam, Provinsi Kepri.
Pihaknya masih menunggu perwakilan Pemko menemui massa aksi. Orator tidak bersedia lagi untuk memasukkan perwakilannya ke dalam Gedung Pemko Batam.