Medan, KPonline- Banyaknya kasus-kasus perburuhan yang belum juga dapat diselesaikan oleh Disnaker provinsi Sumatera utara memaksa Tony Rickson silalahi mengatakan bahwa “Pemerinta hanya beronani”, Rabu (1/5/2019).
Hal tersebut dikatakan oleh Tony yang merupakan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilaya Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesi Provinsi Sumatera utara (DPW FSPMI SUMUT) pada aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional “MayDay” hari ini di depan kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan diponogoro, Medan.
Tony geram, banyaknya kasus-kasus buruh yang sudah hampir 3 tahun dibeberapa perusahaan yang berada di daerah-daerah provinsi Sumatera brlum terselesaikan juga membuat tony mengucapkan kata yang artinua “memuaskan diri sendiri.
“saya katakan bahwa pemerintahan provinsi sumatera utara yaitu disnaker sumut hanya ber onani saja. Mereka tak mampu memuaskan para buruh yang lagi menderita” teriak Tony di depan ratusan buruh saat berorasi pada aksi unjuk rasa damai memperingati hari buruh internasioanal.
Tony juga mengatakan agar Gubernur sumatera utara melakukan pembinaan atas kinerja Dinas tenaga kerja provinsi Sumatera Utara yang tidak bekerja secara serius.
“sudah hampir 3 tahun kasusnya, tetapi belum juga ada titik terang tentang penyelesaiannya. Kami berharap kepada Gubernur agar melakukan pembinaan, agar dapat bekerja secara maksimal dan akan tercipta Sumut yang bermartabat” tambah Tony.
“Onani artinya memuaskan diri sendiri, tidak memperdulikan kepentingan orang lain, yaitu buruh-buruh yang sudah menunggu terlalu lama untuk penyelesaian kasus-kasus” Tegasnya.
Diketahui bahwa yang termasuk dalam kasus-kasus perburuhan yang di katakan Tony adalah kasus dari PT. Perkebunan Sumatera Utara Kab. Batu bara, PT. Karya Delka Maritim Belawan yang melakukan dugaan pemberangusan serikat pekerja karena memPHK para pengurus serikat pekerja saat berjuang menuntuk hak normatif para pekerja.
