Teknis Jitu Dalam Penulisan Sebuah Berita

Teknis Jitu Dalam Penulisan Sebuah Berita

Mojokerto, KPonline – Tidak ada kata lelah bagi para peserta pelatihan dasar Media Perjoeangan Jawa Timur di hari ke-2 (05/12/2020). Sesi materi siang hari ini dilakukan di dalam kelas, yakni di kantor kesetariatan bersama FSPMI Mojokerto.

Bacaan Lainnya

Bagi seorang penulis dalam menuliskan sebuah berita selau menggunakan unsur yang dikenal dalam dunia jurnalistik sebagai 5 W 1 H. Dijelaskan oleh Ipang Sugiasmoro selaku pemberi materi dalam kelas, bahwa menulis sebuah berita atau artikel perlu memperhatikan dan mengikuti unsur 5W (What, Who, When, Where, Why) dan 1H (How) tersebut. Apa saja 5W 1 H tersebut, dijelaskan oleh pemateri dengan sangat detail dan dengan materi yang bisa dipahami bagi peserta pelatihan dasar Media Perdjoeangan.

What yakni Apa, merupakan kegiatan atau peristiwa yang menjadi tema dalam memulai sebuah tulisan. Maka bagi penulis perlu mempersiapkan terlebih dulu judul dari berita yang akan di tulis.

Who yakni Siapa, menjelaskan siapa saja yang terlibat di dalam alur sebuah berita yang menjadi tulisan dari suatu peristiwa atau kegiatan. Baik pelaku utama maupun pelaku pendukung bisa dituliskan di dalamnya.

When yakni Kapan, adalah sebagai keterangan waktu yang jelas dari peristiwa atau kegiatan tersebut. Hal itu adalah mutlak karena sebagai penunjuk waktu peristiwa, baik tanggal ataupun jam bisa dituliskan sesuai keadaan.

Where yakni Dimana, merupakan tempat sebuah peristiwa atau kegiatan terjadi atau diadakan.

Why yakni Mengapa, adalah alasan peristiwa atau kegiatan tersebut terjadi. Karena suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi bukan tanpa alasan.

How yakni Bagaimana, seorang penulis harus menjabarkan bagaimana proses terjadinya peristiwa atau kegiatan tersebut. Dalam unsur 1H ini, bisa disebut sebagai rangkuman dari 5W yang telah di rangkai dalam paragraf penulisan sebelumnya.

“Sebuah gambar dalam foto bisa diceritakan dalam berbagai alur dan judul cerita, tergantung daripada sang penulis” , kata Ipang, pria yang juga dikenal sebagai relawan Jamkeswatch Mojokerto.
“Sebagai penulis dalam tim Media harus bisa mematahkan logika umum, sesuai dengan fakta yang ada, dalam sebuah tulisan”, sambungnya.

Para peserta Pelatihan Media sedang fokus pada materi Penulisan yang disampaikan nara sumber (5/12/2020)- foto oleh Anam

Hal lain dalam menuliskan berita adalah sumber berita yang valid, terutama ketika penulis mencantumkan statement dari seorang nara sumber. Penulis harus mempunyai bukti otentik mengenai perkataan yang disampaikan oleh nara sumber yang nantinya di tulis dalam berita. Baik melalui rekaman wawancara pribadi secara langsung maupun tidak langsung (semisal ; telepon ataupun pesan singkat).
Referensi lain juga bisa digunakan sebagai bahan penulisan, dengan tidak lupa mencantumkan sumber referensi tersebut, apabila penulis tidak mempunyai data dari seorang nara sumber.

Sesi kemudian dilanjutkan dengan latihan menulis, bagi setiap peserta pelatihan. Dengan diberikan berbagai macam tema dan petunjuk, sehingga mempermudah seorang penulis pemula dalam menuliskan sebuah berita.

(Nanang)