Cileungsi, KPonline-Suasana haru dan penuh kekhidmatan menyelimuti kediaman almarhum Mang Ujat Sudrajat pada malam pertama tahlilan, Selasa malam (30/12/2025). Rumah duka di kawasan Cileungsi dipadati oleh kawan-kawan seperjuangan dari berbagai elemen buruh, khususnya Garda Metal FSPMI Bogor, PUK SPEE FSPMI PT PGLSMID (Panasonic), serta sahabat-sahabat yang selama ini berjalan bersama almarhum dalam barisan perjuangan.
Sejak selepas magrib, satu per satu rekan buruh berdatangan. Mereka hadir bukan sekadar menjalankan tradisi doa bersama, tetapi sebagai bentuk penghormatan terakhir dan ungkapan terima kasih atas dedikasi Mang Ujat yang semasa hidupnya tak pernah lelah mengabdikan diri untuk perjuangan kaum buruh. Lantunan doa dan tahlil menggema, menyatu dengan isak haru keluarga serta rekan-rekan yang kehilangan sosok panutan.
Kehadiran para pejuang buruh dari berbagai PUK dan struktur organisasi menunjukkan betapa besar pengaruh dan ketulusan almarhum dalam membangun solidaritas. Mang Ujat dikenang bukan hanya sebagai rekan seperjuangan, tetapi sebagai saudara yang selalu menguatkan, menyatukan, dan menjaga nilai kebersamaan di tengah dinamika gerakan buruh.
Tahlilan malam pertama ini menjadi saksi bahwa perjuangan Mang Ujat tidak pernah berjalan sendiri. Ia telah menanamkan rasa persaudaraan yang kuat, sehingga kepergiannya justru memperlihatkan betapa dalam cinta dan hormat yang ia tinggalkan.
Doa-doa yang dipanjatkan malam itu menjadi janji sunyi bahwa semangat perjuangan Mang Ujat Sudrajat akan terus hidup, dilanjutkan oleh kawan-kawan seperjuangannya di Bogor dan sekitarnya.