Suhu Udara Panas, BMKG : Indonesia Tak Terdampak “Heatwave”

Bekasi, KPonline – Beredar di media sosial sebuah unggahan terkait gelombang panas atau heatwave. Pengunggah menuliskan bahwa ia merasakan panas, gerah, dan gatal sebab karena ada gelombang panas “Heatwave”.

Pengunggah juga menuliskan sejumlah tips mengatasi gelombang panas antara lain minum air yang cukup, hindari minuman kafein, memakai baju berbahan ringan dan lain sebagainya.

Benarkah saat ini terjadi gelombang panas? Berdasarkan penelusuran koran perdjoeangan gambar tersebut bersumber dari produk grafis AFP yang kemudian didistribusikan ulang oleh sejumlah media. Produk grafis yang dipublikasikan (30/4/2024) tersebut merupakan peta prediksi temperatur di sejumlah wilayah di Asia. Data tersebut diambil dari Global Deterministic Prediction System. 

Sementara dikutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung dalam beberapa pekan ke belakang.

Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2°C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34°C – 36°C hingga saat ini.

BMKG mengatakan gelombang panas dapat dijelaskan melalui dua penjelasan yang saling melengkapi, yaitu penjelasan secara karakteristik fenomena dan penjelasan secara indikator statistik suhu kejadian.

“Secara karakteristik fenomena, gelombang panas terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan bumi bagian utara maupun di belahan bumi bagian selatan,” kata BMKG dikutip dari keterangan resminya, Senin (6/5/2024).

Selain itu, gelombang panas terjadi pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.

Sementara itu, wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator, dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan yang luas.

BMKG menjelaskan fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam dengan dua penjelasan di atas, tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas “Heatwave”

“Secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya,” BMKG menjelaskan. (Yanto)