Bekasi,KPonline – Siapa sangka sosok laki-laki yang seharusnya tinggal menerima ketenangan menikmati sisa hidupnya. Tidak menyangka sosok Bapak dari 2 anak ini,b eliau yang kini tergabung dalam organisasi Federasi Serikat Pekerja Indonesia(FSPMI) selalu mengikuti intruksi organisasinya.
Dari beberapa hari kebelakang beliau ikut bergabung dengan buruh Bekasi untuk mengawal perundingan upah 2019. Panas yang membentang tidak menyurutkan semangat bapak dari 2 orang anak ini untuk kembali ikut dalam pengawalan rundingan upah di Pemda kabupaten Bekasi (22/11/2018).
Abdul(44) menganggap kalau perjuangan upah 2019 sangat berat, karena dengan adanya PP 78/2015 semua kaum buruh merasa kalau kebijakan tersebut kurang pro terhadap kaum buruh .Upah sektoral yang nyaris hilang karena dengan ada kebijakan-kebijakan yang bertimpangan.
“Sekarang kawan buruh bekasi akan lakukan pengawalan perundingan upah dikantor Disnaker kabupaten bekasi.
Kita lihat seberapa kompaknya kawan buruh bekasi,karena jelas ini menyangkut upah kawan-kawan buruh semua.”ucapnya.
Semakin sore buruh bekasi yang berdatangan semakin banyak, area perkantoran Disnaker semakin dipadati oleh lapisan buruh bekasi dari berbagai elemen serikat pekerja/serikat buruh.
Beliau(abdul) masih tetap menunggu hasil keputusan perundingan,tanpa ada rasa jenuh beliau pun ikut berbaur dengan dengan buruh lainnya.
Obrolan ngaler,ngidul membuat beliau menjadi nyaman untuk menunggu hasil perundingan.
“Saya akan tetap bertahan disini bersama buruh lainnya sampai hasil keputusan itu diumumkan.
Harusnya bekasi bisa jadi barometer buat yang yang lainnya,karena bekasi adalah kawasan industri terbesar.” tambahnya.(Jhole)
