Bekasi, KPonline – Dalam dunia pergerakan buruh, pasti sudah tidak asing lagi dengan kata KYMCO. Karena produk motor asal Taiwan ini sempat menjadi bara dalam pergerakan buruh, yaitu pada 2008 saat pabrikan motor tersebut dinyatakan tutup karena adanya sengketa saham dalam joint partner antara LIPPO GROUP dan KYMCO yang berujung pemailitan pertama pada 2008.
Dalam sidang, LIPPO berhasil menggagalkan kepailitan dan memenangkan gugatan tersebut serta berhasil mengusir para expatriat KYMCO kembali ke negaranya.
Pada saat itu, PUK SPAMK FSPMI PT. KYMCO mendukung penuh penolakan pailit tersebut. Seiring berjalannya waktu, PT. KYMCO yang sudah stop produksi dibiarkan oleh pihak LIPPO yang memenangkan gugatan pailit tersebut, dimana hak-hak karyawan juga sudah tidak dibayarkan setiap bulannya.
Akhirnya bersama perangkat Cabang FSPMI Bekasi dan PUK KYMCO menempuh jalur hukum di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) yang pada akhirnya, PUK KYMCO kalah dalam sidang tersebut.
Tidak menyerah, PUK KYMCO melakukan upaya hukum kembali dengan naik ke Mahkamah Agung (MA).
Sambil menjalani proses peradilan di MA, kembali PUK KYMCO membuat gugatan baru kepailitan kepada PT. KYMCO di Pengadilan Niaga dengan tuntutan hak-hak pekerja yang sudah tidak dibayarkan dan beberapa vendor yang telah melewati tanggal jatuh tempo.
Pertengahan 2010, akhirnya PUK KYMCO memenangkan gugatan di Pengadilan Niaga dan PT. KYMCO yang telah dikuasai LIPPO, akhirnya diketok palu pailit.
Dalam final sidang kepailitan tersebut, hadir 4000 solidaritas dari FSPMI yang mengawal sidang pada saat itu. Eforia dan tangis tumpah beramai-ramai, lalu kemudian sujud syukur dilakukan di gerbang Pengadilan Niaga di Jalan Hayam Wuruk.
Nuansa solidarity forever yang menjadi semboyan FSPMI terbukti dan benar-benar dirasakan, belum lagi di MA juga pengadilan memutuskan bahwa PUK KYMCO memenangkan perkara disana.
Setelah pengadilan memutuskan kepalitian pada PT. KYMCO, akhirnya pengadilan menunjuk kurator sebagai konsultan untuk mengurusi lelang aset-aset PT. KYMCO. Pada 2012 selesai sudah perjuangan PUK KYMCO dengan diadakannya MUSNIKLUB yang menandakan dibubarkannya PUK KYMCO.
Isak tangis haru serta bahagia dan kebanggaan berbaur dalam acara tersebut.
Perjuangan PUK KYMCO adalah tentang FSPMI, yang mulai mekar selama kurang lebih 4 tahun PT. KYMCO menjadi basis pergerakan perburuhan. Ia juga menjadi sejarah lahirnya pergerakan dalam menuntut dan mewujudkan BPJS bersama KAJS pada saat itu.
Kini pabrikan KYMCO kembali menggeliat, dengan dibukanya kembali pabrik tersebut di Cikarang tanpa joint partner lagi.
Sabtu (29/06/2019), akhirnya diadakanlah acara GRAND OPENING MAIN DEALER KYMCO yang berlokasi di Chifest ( Villa Mutiara ) Cikarang – Bekasi.
Tentu masih melibatkan para veteran KYMCO yang masih setia dan beberapa petinggi FSPMI bekasi yang terlibat dalam kepanitiaan acara tersebut, diantaranya Amier Mahfuzd dan Supriadi Erte.
Bahkan yang bertindak sebagai kepala Main Dealer tersebut pun adalah ex anggota PUK KYMCO dan juga satu diantaranya ex Pengurus PUK TOSHIBA, yaitu Nur Joko yang masuk jajaran Marketin Executif.
Pembukaan dibuka secara seremonial, mulai dari sambutan Owner Main Dealer KYMCO Hartono dan juga sambutan dari Pabrikan KYMCO, Mr. Lin.
Acara diisi kuis dan pembagian door prize serta souvenir, kemudian Lelang 3 Unit Sepeda Motor KYMCO juga ikut hadir meramaikan acara tersebut.
Untuk tamu undangan juga disediakan tester unit KYMCO untuk dijajal berkeliling lokasi Main Dealer. Banyak anggota FSPMI yang hadir bahkan Obon Tabroni selaku Deputi Presiden FSPMI dan sebagai anggota DPR-RI Dapil 7 terpilih juga terlihat hadir pada sore hari dan menyempatkan membesut KYMCO XCITING 400 CC serta beberapa varian yang lain.
Obon memberikan apresiasi untuk produk KYMCO yang begitu nyaman apalagi ditunjang dengan teknologi terbaru dalam dunia automotif roda dua.
KYMCO mulai menancapkan kembali kukunya di Indonesia. Perlahan tapi pasti mulai membuka diri dan menjalin kerjasama dengan beberapa karyawan ex PUK KYMCO untuk menjajaki penjualan bersama-sama.
Menebarkan kembali virus matic yang pernah dipeloporinya, hingga KYMCO dapat kembali diterima untuk meramaikan pasar outomotif di Indonesia. ( Ocha )





