Seberapa Militan Kamu di FSPMI?

Seberapa Militan Kamu di FSPMI?

Pelalawan, KPonline-Ditengah derasnya arus industrialisasi yang kerap menggerus hak-hak buruh, serikat pekerja menjadi benteng terakhir dalam perjuangan. Namun, menjadi bagian dari serikat bukan sekadar menyandang nama atau ikut serta dalam rapat-rapat rutin. Ada pertanyaan mendasar yang harus dijawab dengan perbuatan:Semilitan apa sih kamu di FSPMI? Apakah hanya sekadar hadir saat dibutuhkan, atau benar-benar berjuang dengan hati dan aksi?

Sering kali kita mendengar slogan lantang dikumandangkan: Satu Instruksi, Satu Komando, Satu Perlawanan! Sebuah kalimat yang menggugah semangat, tapi apakah hanya akan menjadi teori tanpa bukti nyata? Terlalu banyak yang hanya berkoar di media sosial, tetapi saat aksi nyata di lapangan, jumlahnya tak sebanding dengan suara yang terdengar. Perjuangan buruh bukan hanya sekadar diskusi di warung kopi atau umpatan di grup WhatsApp. Perjuangan sejati ada di jalanan, ada di ruang negosiasi, ada di setiap langkah kecil menuju kesejahteraan yang lebih baik.

Bacaan Lainnya

FSPMI berdiri bukan untuk menjadi simbol kosong. FSPMI adalah perlawanan, pergerakan, dan kekuatan. Tapi kekuatan itu tak akan berarti jika kita masih ragu untuk bertindak. Tak ada kemenangan yang datang dari keluhan semata. Kemenangan hanya bisa diraih dengan aksi nyata, dengan keberanian menentang ketidakadilan, dan dengan tekad untuk terus maju meski jalan terjal menghadang.

Sejarah telah membuktikan, kemenangan buruh tidak pernah diberikan secara cuma-cuma oleh penguasa atau pemilik modal. Setiap hak yang kita nikmati hari ini—dari upah yang lebih layak, perlindungan kerja, hingga jaminan sosial—semua adalah hasil dari keringat dan perjuangan yang tak kenal lelah. Jika kita hanya diam dan berharap orang lain yang berjuang, maka jangan heran jika suatu saat semua yang telah kita dapatkan dirampas kembali.

Maka, sekarang pertanyaannya kembali kepada kita semua. Apakah kita hanya akan menjadi penonton dalam perjuangan ini? Apakah kita hanya akan berteriak lantang di balik layar tetapi tak hadir di barisan aksi? Apakah kita akan membiarkan ketidakadilan terus merajalela hanya karena takut atau malas bergerak? Saatnya kita satukan kekuatan, bukan hanya dalam kata-kata tetapi dalam tindakan nyata.

Kemenangan tak akan datang dengan sendirinya. Kemenangan hanya bisa diraih dengan kesatuan dan militansi. Setiap buruh adalah pejuang, dan setiap pejuang harus siap menghadapi segala tantangan. Jangan biarkan slogan hanya menjadi sekadar kata-kata tanpa makna. Jadilah bagian dari gerakan, jadilah bagian dari perubahan, karena hanya dengan keberanian dan aksi nyata, kita bisa memastikan hak-hak buruh tetap terjaga dan kesejahteraan dapat diraih.

Jadi, tanyakan lagi pada dirimu sendiri: Seberapa militan kamu di FSPMI? Jika benar kamu adalah seorang pejuang, maka buktikan dengan aksi, bukan sekadar teori!

Penulis: Heri
Foto: Dokumentasi Media perjuangan FSPMI

Pos terkait