Bandung, KPOnline – Sekitar 100 masa aksi dari FSPMI Bandung Raya dan perwakilan berbagai daerah di Jawa Barat, kembali gruduk PT. Sinar Para Taruna Textile, yang beralamat di Jalan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat pada Senin (8/11).
Sekitar pukul 13.30 WIB perwakilan masa aksi di terima untuk berunding dengan pihak perusahaan yang di hadiri oleh 5 orang pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Barat dan Kasad juga Kanit Intel Polresta Kota Cimahi, alotnya perundingan membuat masa aksi nekad blokade separuh badan Jalan Raya Batujajar dan pintu keluar/masuk para karyawan PT. Sinar Para Taruna Textile yang masih bekerja. Bahkan masa aksi juga goyang pagar gerbang utama PT. Sinar Para Taruna Textile.
Mendengar informasi tersebut, pemilik modal (Owner) perusahaan PT. Sinar Para Taruna Textile angkat tangan dan menyatakan siap bertemu dengan perwakilan pekerja yang akan di laksanakan pada Hari Selasa 9 November 2021.
Menurut Dede Rahmat selaku Sekretaris DPW FSPMI Jawa Barat, bahwa setelah dilakukan negosiasi dan perundingan pihak HRD melakukan komunikasi dengan pihak Owner melalui sambungan telepon, dari atas Mobil Komando Dede juga mengatakan “di bilang kecewa ia, di bilang bahagia juga ia”, karena permasalahan belum bisa di nyatakan selesai, meskipun sudah ada gambaran penyelesaian dengan akan di buatkan ya sebuah Perjanjian Bersama (PB), untuk itu kita akan berdiskusi terlebih dahulu dengan para perangkat KC, PC dan PUK SPL FSPMI PT. Sinar Para Taruna Textile termasuk dengan perwakilan Pimpinan Pusat SPL FSPMI yang di hadiri oleh Padjar Setiawan. Supaya nanti tidak ada yang di salahkan ketika pengambilan sebuah keputusan, selepas dari sini kita akan langsung berkumpul di sekretariat KC untuk memutuskan secara musyawarah mufakat (keputusan bersama), Pungkasnya.
Dede juga menyatakan bahwa aksi lanjutan yang akan di laksanakan pada Hari Selasa 9 November 2021, kita hentikan terlebih dahulu sampai dengan perselisihan di nyatakan selesai, “Pungkasnya.
Drey
