Bekasi, KPonline – Hari Raya Idul Fitri seharusnya menjadi momen yang berbahagia bagi masyarakat khususnya bagi umat muslim. Sehingga sebisa mungkin setiap potensi bahaya bisa dicegah agar tidak menjadi bencana apalagi sampai jatuh korban jiwa.
Salah satu potensi bahaya yang timbul selama perjalanan mudik hingga balik adalah instalasi milik PLN. Hal ini disebabkan karena kondisi jaringan kelistrikan PLN selain sudah berusia puluhan tahun juga diduga karena mengalami pembebanan yang semakin berat.
Seperti diketahui, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H terdapat 2 orang pengguna jalan yang tewas terpanggang setelah tertimpa tiang listrik Jaringan Tegangan Menengah 20.000 Volt di Lhokrit, Aceh Selatan pada 19 April 2023. Selang 2 hari kemudian, 21 April 2023, terjadi juga tiang listrik patah dan menutup jalan di Tais, Bengkulu.
Beberapa hal yang potensi bahaya dari instalasi milik PLN yang perlu diwaspadai di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Tiang Listrik
Tiang listrik berpotensi tumbang menimpa pengguna jalan. Hal perlu diwaspadai pada tiang tiang listrik yang berusia tua, kondisi retak, miring dan berada di sisi jalan raya tanpa pengaman pembatas jalan yang bisa tertabrak oleh kendaraan pengguna jalan.
2. Kabel Listrik
Pada jalan raya yang mengalami pelebaran jalan akan tampak bentangan kabel yang terlalu jauh sehingga mengalami andongan yang semakin rendah dari permukaan jalan raya.
Kondisi jaringan yang sudah tua kadang mengalami kerusakan pada alat yang digunakan untuk pegangan atau pengencangan tarikan kabel yang jika lepas maka kabel akan semakin rendah sehingga bisa membahaya pengguna jalan terutama kendaraan yang tinggi.
Belum lagi jika kabel tersebut terkelupas karena faktor usia atau terdapat sambungan yang tidak baik dengan isolasi yang tidak standar dan aman, rawan putus jika beban listrik yang berat.
3. Gardu Listrik
Gardu listrik yang berada di pinggil jalan raya yang tidak terdapat pembatas jalan juga mengalami potensi tertabrak kendaraan pengguna jalan. Kekhawatiran potensi bahaya yang timbul bertambah besar jika alat proteksi yang terdapat di dalam gardu tidak berfungsi dengan baik.
Gardu listrik yang tidak terawat seperti jarak yang terlalu dekat dengan permukaan tanah, berada di daerah yang terdapat genangan air hingga hingga kondisinya yang terbuka semakin mengkhawatirkan terutama jika berada di tempat keramaian dan saat hujan deras.
4. Sistem Proteksi (Pengaman)
Pengaman yang terpasang di jaringan distribusi listrik PLN terdiri dari pelebur/fuse tegangan rendah dalam panel, fuse pada sisi primer trafo dan Saluran Udara Tegangan Menengah 20.000 Volt. Pengaman utamanya berada di Gardu Induk yang jika terjadi gangguan maka akan mampu menghentikan penyaluran tegangan listrik secara meluas jika terjadi gangguan.
Sistem proteksi ini sangat penting untuk diperhatikan kehandalannya agar jika timbul gangguan di jaringan bisa sesegera mungkin secara otomatis memutus tegangan untuk mengurangi resiko bencana yang timbul. Sebagaimana pernah terjadi kegagalan system proteksi di Gardu Induk di Manado yang mengakibat kebakaran di Gardu Induk dan mengalami padam total blackout 3 provinsi di sekitarnya pada bulan Oktober 2022 lalu.
Semua gangguan terhadap aset PLN di atas juga sangat sering disebabkan oleh pohon yang seharusnya juga bisa diantisipasi dengan analisa yang baik. Apalagi pernah jatuh korban tewas kesetrum dari Relawan di Jawa Tengah pada saat pergantian tahun 2022-2023 yang lalu ketika proses evakuasi pohon tumbang yang menimpa kabel listrik.
Seharusnya PLN sensitive dan aktif dalam mencegah dalam kategori Bencana Kegagalan Teknologi ini. Hal ini dikarenakan tingkat bahayanya yang sangat fatal bahkan potensi bahayanya bisa meluas karena efek dominonya apalagi jika terjadi di saat kepadatan lalu lintas selama arus mudik dan balik lebaran.
Penulis : Deddy Chandra