Mengenal Afiliasi KSPI: Persatuan Guru Republik Indonesia

Jakarta, KPonline – Dalam kepemimpinan Dr. H. Sulistiyo, MPd (Almarhum) PGRI mengalami kemajuan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Sebagai organiasi guru terbesar di Indonesia bahkan mungkin di dunia, keanggotaan PGRI terus tumbuh di tiap tahunnya.

Berdirinya gedung-gedung guru di seluruh penjuru negeri menjadi bukti yang tidak dapat dipungkiri atas kebesaran PGRI. Ramainya perayaan-perayaan hari guru hingga memenuhi Gelora Bung Karno Jakarta tiap tahunnya menggambarkan betapa terorganisirnya pergerakan PGRI. Terselenggaranya pelatihan-pelatihan hampir di seluruh daerah menjadi parameter kehidupan organisasi yang akan terus terbarukan.

Tahun-tahun terakhir ini sejarah harus mencatat bahwa perjuangan PGRI lebih luas dari ruang kelas. PGRI sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan menempuh jalan-jalan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jalur dialog, politik, hingga aksi turun ke jalan menjadi warna warni baru yang menghiasi perjalanan sepanjang periode terakhir. ]

Mulai dari permasalahan yang tengah dihadapi adalah perumusan UU perlindungan guru, perlidungan atas kasus-kasus kriminalisasi guru, sertifikasi guru, hingga status kerja guru honorer.

Perjuangan guru honorer dalam menuntut hak-nya menjadi peristiwa spektakuler sepanjang sejarah PGRI. Puluhan ribu guru honorer dari seluruh penjuru negeri berkumpul di Jakarta menuntut janji penguasa yang belum ditunaikan. Aksi massa besar menjadi hal yang tak dapat dihindari. Aksi guru honorer ini juga merupakan isu utama KSPI. Bersama seluruh afiliasi KSPI termasuk PGRI di dalamnya memastikan konsep, lobi, dan aksi dapat berjalan maksimal. Tangis dan harapan menjadi nuansa dalam aksi yang diiringi do’a-do’a saat MENPAN-RB berjanji akan menuntaskan permasalahan honorer hingga tahun 2019. Massa pun membubarkan diri dengan tertib dan pulang berbekal berita gembira. Namun hari berganti kata-kata pun hanyut diterpa oleh lupa. Pekerjaan besar masih menanti khsusunya bagi guru-guru honorer.

Mendung tak berarti hujan, meski situasi berkabung perjuangan harus tetap dilanjutkan.

Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengalami kekosongan pimpinan setelah Ketua PB PGRI Sulistiyo meninggal dalam insiden kebakaran saat terapi oksigen hyperbaric di Rumah Sakit Mintohardjo pada 14 Maret 2016. Pengurus PGRI se-Indonesia dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) menetapkan Unifah Rosyidi sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umum PB PGRI hingga Januari 2017. Dalam masa transisi ini PGRI tetap menjadi mitra strategis dan kritis pemerintah dalam membangun pendidikan bermutu terutama mewujudkan guru profesional, sejahtera, terlindungi, dan bermartabat.